Pemkab Kutim Dorong Petani Bisa Mandiri

Pemkab Kutim Dorong Petani Bisa Mandiri

Kutim, nomorsatukaltim.com – Kutai Timur (Kutim) memiliki potensi pertanian yang besar. Oleh karena itu Pemkab Kutim ingin mendorong para petani bisa mandiri. Peningkatan perekonomian petani menjadi tujuan utamanya. Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman mengatakan hal ini saat melihat langsung tanam perdana di Kecamatan Kaubun, Senin (15/11/2021) lalu. Pertanian tidak melulu terkait dengan padi sawah saja. Sektor perkebunan, peternakan dan tanaman pangan juga akan ditingkatkan. “Kami coba terus mendorong peningkatan ekonomi sektor pertanian,” ucap Ardiansyah kepada nomorsatukaltim.com - Disway News Network (DNN). Baca juga: Hetifah: Beasiswa Pertanian untuk Petani Milenial Pertanian dinilai memiliki nilai pendapatan tinggi, sekaligus dapat menunjang ekonomi kerakyatan. Hanya saja sektor ini belum didukung hingga proses hilirisasi produksi. Pemkab Kutim coba untuk menyiapkan dan menciptakan pengembangan pertanian tersebut. “Sektor prioritas daerah ini akan jadi perhatian serius. Hingga dapat menghasilkan apa yang diharapkan,” tuturnya. Infrastruktur pertanian misalnya, mulai dari jalan tani, pembangunan irigasi akan diutamakan. Membuka lahan sawah baru dan pendistribusian bibit juga akan dicanangkan tahun depan. Hal ini jadi langkah pemerintah untuk memenuhi kebutuhan petani. “Hal ini sudah jadi kewajiban agar ekonomi petani dapat terdongkrak,” bebernya. Ardiansyah ingin para petani dapat mandiri. Hasil panen dapat diserap pasar dengan cepat dan mudah. Hingga arus ekonomi kerakyatan dapat bergerak dengan cepat. Pemkab tentu memiliki kewajiban untuk membantu menyiap daya dukung tersebut. “Sehingga petani dalam mengolah lahan dapat optimal. Hasilnya pun bertujuan untuk mencapai kesejahteraan mereka,” kata orang nomor satu di Kutim ini. Selain itu, peran tenaga penyuluh pertanian juga memiliki peran vital. Peningkatan kapasitas penyuluh pun jadi hal penting saat ini. Agar dapat menggenjot lagi produksi hasil panen para petani. Apalagi perkembangan teknologi terus berkembang dan dapat dimanfaatkan. “Tentu harus pula disesuaikan dengan potensi masing-masing desa. Sehingga arah pengembangan pertanian dapat terukur jelas,” sebutnya. Era digital saat ini dapat dipakai untuk mendukung perekonomian petani. Terutama terkati kecepatan informasi harga komoditas, pemasaran hingga teknologi pertanian terbaru. Semuanya tentu akan mendukung produksi para petani. “Mungkin hal seperti ini bisa pula dikembangkan oleh penyuluh,” tandasnya. (bct/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: