Mahakam; Landmark Samarinda Sesungguhnya

Mahakam; Landmark Samarinda Sesungguhnya

“Semua orang pasti ke Taman Tepian Mahakam kalau ke Kota Samarinda. Mau sampai kapanpun Taman Tepian Mahakam jadi ikon Kota Samarinda,” ungkapnya tegas.

Berjalannya waktu, perkembangan destinasi pariwisata di tepian Sungai Mahakam pun juga terlihat. Wisata Mahakam Lampion Garden (MLG) dan Marimar di Jalan Slamet Riyadi membuat destinasi tepi sungai semakin meriah.

Dibuka pada tahun 2015, MLG menjadi taman berhiaskan lampion yang bisa membuat malam warga Kota Tepian lebih ramai. Bahasa umum yang sering diungkapkan, MLG adalah Taman Tepian Mahakam yang lebih modern dan dikemas lebih baik. Seperti pengelolanya (Dian Rosita) yang cantik. Eh.

MLG tak sekadar taman lampion. Mereka membuat Marimar, tempat wisata kuliner tepi sungai. Lagi-lagi, ini adalah bentuk lebih modern dari Taman Tepian Mahakam depan Kantor Gubernur. Karena penjualan hingga tempat menikmati makanannya dikemas lebih bercahaya dan tertata.

Menariknya, Marimar ini berhasil menarik semua segmen masyarakat. Dari kalangan ‘horang kaya’, hingga yang biasa-biasa saja. Dari kalangan jomblowan, sampai yang sudah berkeluarga.

Pengelola MLG, Dian Rosita menerangkan, MLG dan Marimar bukan sekadar destinasi wisata. “Marimar bukan sekadar destinasi wisata, tapi upgrading atau naik kelasnya UMKM. Di mana kita belajar bersama kemudian kita juga membina mereka, kemasannya harus seperti ini di Marimar,” terangnya.

Namun, wisata di Sungai Mahakam tidak klop tanpa susur sungai bersama kapal wisata. Terdapat beberapa kapal besar yang menjajakan jasa susur sungai. Baik siang, sore, ataupun malam hari. Sebut saja kapal wisata Pesut Etam, Pesut Bentong, Pesut Mahakam, dan lain-lain.

Kapal wisata akan membawa pengunjungnya menikmati Sungai Mahakam. Dengan experience yang berbeda ketika menikmatinya dari tepian. Kita bisa memiliki pandangan yang berbeda, luas, dan berwarna. Selain aktivitas di sungainya sendiri, kita bisa menyaksikan kehidupan kota dari atas kapal.

Menaikinya, juga bisa membuat warga bernostalgia. Dengan Samarinda tempo dulu. Yang masih menggunakan kapal sebagai moda transportasi utama.

Kapal wisata ini mengarungi Sungai Mahakam dengan memberikan hiburan tersendiri. Pengunjung bisa melakukan hobi fotografi selama penyusuran sungai, ataupun menyumbangkan suara indahnya dengan fasilitas karaoke yang disediakan di kapal.

Bahkan, ketika kita lihat di Tepian Mahakam. Kapal wisata yang dihiasi lampu-lampu itu juga menjadi pemandangan yang bagus.

Direktur Kapal Wisata Pesut Etam, Aris Roshan, mengatakan bahwa dirinya ingin melestarikan sejarah kapal kayu ini dengan memanfaatkan sektor pariwisata.

“Kapal bentuk ini kan sejarahnya adalah transportasi umum ke hulu Mahakam sebelum adanya jalur darat.”

“Sekarang puluhan kapal ini mulai banyak berkurang dan tidak laku. Dengan menjadi kapal wisata, bisa menyelamatkan kapal–kapal ini. Bahkan, menyelamatkan perekonomian,” tutur Aris.

Jika menggambarkan pariwisata di Samarinda. Seluruh destinasi yang ada dan/atau diciptakan adalah pelengkap sempurna bagi eksotisme Sungai Mahakam. Mereka saling terkait dan menguatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: