Lawan PSIS Semarang, Borneo FC Menang atau Evaluasi?

Lawan PSIS Semarang, Borneo FC Menang atau Evaluasi?

Samarinda, nomorsatukaltim.com- Borneo FC Samarinda yang tengah layu, dituntut untuk memberikan hasil positif pada laga penutup seri kedua Liga 1 2021 kontra PSIS. Semua orang di klub telah bekerja keras. Dan baik buruknya hasil musim ini, ada di kaki para pemain.

Laga ke-11 Borneo FC akan terhelat di Stadion Maguwoharjo, Sleman, pada Sabtu (6/11) sore. Ini tentu menjadi ujian sulit bagi Sultan Samma dkk. Mengingat PSIS Semarang kini bercokol di peringkat keempat. Setelah mengumpulkan 19 poin dari 10 laga. Sembilan poin lebih banyak dari yang dimiliki Borneo FC. Meski berat, para pendukung tak akan mau menerima alasan lagi. Jika di laga nanti, Pasukan Samarinda kembali menelan pil pahit. Harga diri Kota Samarinda dan Kaltim di kancah persepakbolaan Tanah Air, bola panasnya ada pada pemain. Manajer Borneo FC Dandri Dauri mengatakan kekecewaan yang dirasakan para suporter, sama halnya dengan yang manajemen rasa. Lebih-lebih, dalam proses persiapan tim, manajemen telah memberikan yang terbaik. Dalam hal teknis maupun non teknis. Meski sedang kecewa, Dandri menegaskan bahwa manajemen tak akan mengintervensi tim pelatih untuk merombak ataupun memainkan pemain yang sama. Dengan yang diturunkan pada beberapa laga terakhir. “Pertama, solusinya pada pemain itu sendiri. Kedua, upaya yang dilakukan manajemen sudah cukup baik, (untuk memenuhi) kewajiban bahkan yang tidak wajib pun kami suguhkan untuk mendapat balasan yang kita harapkan. Yaitu kemenanagan," kata Dandri. "Semua berpulang kepada pemain, kalau memang gak ada niatan, ya, itu sudah. Dan secara teknisnya tentu saja kami serahkan kepada pelatih. Dia yang memiliki kewenangan penuh siapa yang akan mengisi starting eleven, siapa cadangan, termasuk pelapisnya." Dalam situasi sulit seperti sekarang. Dandri bilang bahwa Borneo FC akan saling mengevaluasi. Presiden klub mengevaluasi kinerja manajemen. Manajemen mengevaluasi tim pelatih. Pelatih kepala dan stafnya mengevaluasi para pemain. Itu artinya, berbagai kemungkinan bisa saja terjadi. Karena pada dasarnya, Borneo FC ingin berkiprah di Liga 1 sebagai tim juara. Kalau kini belum bisa bersaing di perburuan juara, minimal di persaingan papan atas. Maka jika ada yang menjadi batu penghalang, apa pun itu, tim tidak akan berkompromi. "Kita tahu bahwa harus ada evaluasi. Dan itu wewenang pelatih juga untuk merekomendasikan ke manajemen bahkan ke Presiden.Kalau kemudian Presiden menyarankan evaluasi menyeluruh. Silakan, kami sangat mendukung demi kemajuan Borneo FC di Liga 1," tambahnya. "Perlu dicatat, tim ini adalah satu-satunya wakil Kaltim yang berlaga di kasta tertinggi Liga Indonesia," lanjut Dandri. Ia melanjutkan, bahwa tidak hanya kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Segala hal positif pun demikian. Karena itu, ia meminta agar para pemain bisa memandang target yang ditetapkan tim sebagai hal yang harus diperjuangkan mati-matian. Anak asuh Risto diminta untuk berhenti melepas poin, dari pertandingan-pertandingan yang semestinya bisa dimenangkan. Seperti yang terjadi pada beberapa laga terakhir. "Jadi kami harap kepada seluruh pemain untuk melihat setiap pertandingan adalah final. Kalau kalah dari tim dengan perlawanan sepadan itu tidak masalah. Tapi ini kita kalah karena suatu kesalahan.” "Kami mau di laga penutup nanti harus berakhir manis. Apapun judulnya harus manis. Setiap selesai pertandingan kita juga diskusikan apa saja kendala dalam pertandingan. Memang ada dan semua kita pecahkan bersama," pungkasnya. (frd/fdl)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: