Masih Ada Desa Blank Spot di Paser

Masih Ada Desa Blank Spot di Paser

PASER, nomorsatukaltim.com - Belum seluruh masyarakat di Kabupaten Paser memanfaatkan jaringan seluler. Dari 139 desa, enam di antaranya belum tersentuh sinyal alias blank spot. Di antaranya Desa Swan Slutung dan Desa Long Sayo di Kecamatan Muara Komam, Desa Segendang Kecamatan Batu Engau, Desa Kepala Telake, dan Desa Muara Toyu di Kecamatan Long Kali, serta Desa Rantau Layung Kecamatan Batu Sopang. Persoalan daerah belum ada sinyal, jadi target Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser. Ditenggat 2023 permasalahan blank spot sudah teratasi. Semua wilayah telah tersentuh jaringan telekomunikasi. Baca juga: Puluhan Kampung di Mahulu Masih ‘Blank Spot’, Penambahan Jaringan Telekomunikasi Dinanti Kepala Dinas Komunikasi Informatika (Diskominfo) Statistik dan Persandian Kabupaten Paser, Ina Rosana mengungkapkan, persoalan blank spot dilakukan secara bertahap. Semua tergantung anggaran keuangan daerah. "Masih ada enam desa yang blank spot. Tahun 2022 ini, kemampuan anggaran kami hanya bisa mendirikan dua tower (menara pemancar) besar dan satu tower kecil," kata Ina Rosana kepada Harian Disway Kaltim - Disway News Network (DNN). Untuk tower besar berada di Desa Muara Payang, Kecamatan Muara Komam dan Desa Belimbing di Kecamatan Long Ikis. Serta menara kecil di Desa Binangon, Kecamatan Muara Komam. Diketahui untuk mendirikan tower pemancar sinyal itu memerlukan Rp 5,5 miliar. "Insyaallah pelaksanaan awal 2022. Mudah-mudahan ini bisa mengatasi desa-desa yang ada di sekitarnya," sambung mantan Asisten Ekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Paser. Baca juga: Pengembangan Smart City di Kukar Terkendala Blank Spot Dikhawatirkan adanya yang menghambat nantinya, Ina menyebutkan persoalan, seperti pembebasan lahan sudah rampung. "Sudah kami survei, untuk Desa Belimbing dan Muara Payang, dari pihak (penyedia jasa jaringan telekomunikasi) juga sudah oke, tata ruang juga oke, lokasi dan syarat untuk membangun menara ini adanya hibah lahan yang diserahkan desa ke Pemkab. Jadi sudah klir, persyaratannya sudah lengkap," terang Ina. Proses perencanaan dilakukan tahun ini, sehingga 2022 tinggal pelaksanaan kegiatan fisik. Selain diupayakan melalui anggaran daerah, dikatakan Ina, pihaknya juga mengusulkan ke Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kominfo untuk dapat menyasar desa-desa di Kabupaten Paser yang masih blank spot. Itu di luar pembangunan menara yang dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Baca juga: Blank Spot Makin Parah "Kami mengusulkan, seperti Desa Muara Toyu, dan desa di Kecamatan Tanjung Aru. Mudah-mudahan Bakti bisa merespons dan mengalokasikan pembangunan ke Kabupaten Paser," beber dia. Jikalau melalui Bakti tak sesuai yang diharapkan, terpaksa ditargetkan 2023 mendatang. "Membangun tower ini juga sangat tergantung dari ketersediaan listrik," pungkas dia. (asa/zul)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: