PU Akui Pipa PDAM Bocor Akibat Human Error, Kontraktor Akan Dipanggil

PU Akui Pipa PDAM Bocor Akibat Human Error, Kontraktor Akan Dipanggil

Jumat (25/10/2019), Petugas PDAM Tirta Manggar Balikpapan melakukan perbaikan pipa di Jalan Agung Tunggal akibat human error pekerjaan gorong-gorong. (ist)

Balikpapan, Diswaykaltim.com - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Balikpapan mengakui, kebocoran pipa PDAM akibat kelalaian petugas lapangan.

Kebocoran pipa sebanyak dua kali itu terjadi saat dilakukan pengerjaan proyek gorong-gorong.

Human error di lapangan itu pun, menyebabkan kerugian materil dan immateril bagi PDAM. Namun, PU telah berkoordinasi dengan PDAM terkait masalah tersebut.

Keterangan itu disampaikan Kepala PU Kota Balikpapan Andi Yusri, kepada Diswaykaltim.com, Senin, (28/10/2019).

Andi Yusri mengatakan, sebenarnya PU telah mengkomunikasikan dengan semua pemilik utilitas. Bahkan sebelum kegiatan dimulai PU sudah menggelar rapat.

"Hanya saja saat kejadian kemarin, perkiraan letak pipa itu agak dalam. Ternyata begitu dilaksanakan posisi pipa itu agak di atas, sehingga kena alat berat itu," sesalnya.

Proyek gorong-gorong dengan box culvert ini sudah dua kali merusak pipa PDAM. Kerusakan itu diakui Yusri karena kesalahan pelaksanaan di lapangan.

"Kesalahan memang disebabkan teman-teman di lapangan yang tidak hati-hati ya. Harusnya keberadaan posisi pipa itu di cek dulu kan," ujarnya.

Andi Yusri berjanji, PU akan bertanggungjawab atas kerusakan pipa PDAM tersebut. Namun sejauh ini pihak PDAM masih memprioritaskan normalisasi. Setelah itu, baru menghitung angka kerugiannya.

"Soal ganti rugi kami masih diskusikan, yang jelas saat ini kita masih lakukan penanganan fungsinya kembali dulu. Untuk ganti rugi dan lain-lain belum sampai," tegasnya.

Disinggung apakah PU menjamin tidak akan terulang kembali kejadian tersebut, Andi Yusri berharap kejadian beberapa waktu lalu sebagai kejadian terakhir.

PU juga berencana memanggil kembali seluruh kontraktor pekerja perbaikan gorong-gorong tersebut. Khusu untuk membahas masalah ini.

"Ini menjadi pelajaran bagi kami untuk melaksanakan kegiatan lain yang punya kondisi seperti itu. Kami PU akan kumpulkan pelaksana lagi agar lebih hati-hati lagi. Supaya tidak terjadi kejadian seperti itu," jelasnya.

Ia mengingatkan, begitu pula pekerjaan gorong-gorong di Jalan Ahmad Yani dekat Semekarindo itu harus lebih hati-hati.

"Karena di sana ada pipa Jargas, yang perlu perlakuan berbeda. Teknis di lapangan harus lebih teliti karena informasi dari pemilik utilitas ini berbeda dengan yang ada," tambahnya.

Saat ini, PU sedang melakukan pemasangan box culvert di Jalan Ahmad Yani, Depan BSB, dan Depan Hotel Bluesky. Ditargetkan pekerjaan yang menelan anggaran masing-masing sebesar Rp 5 miliar ini akan selesai akhir November 2019.

Terpisah, Dirut PDAM Kota Balikpapan Haidir Effendi menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum menghitung berapa besar  kerugian yang dialami PDAM dari kejadian tersebut.

"Kita belum bisa hitung, kita masih utamakan normalisasi dulu. Namun, kerugian pasti ada lah ya kan akibat insiden itu," jelasnya.

Disinggung kordinasi dengan PU, Haidir mengatakan jika hal itu sudah dilakukan.  Namun pelaksana pekerja adalah kontraktor, sehingga dinilainya tidak sepaham.

"Kordinasi sudah, cuma kan kordinasinya dengan Dinas bukan kontraktornya, jadi ya enggak nyambung kan," jelasnya.

Menurut Haidir, ke depannya PU bisa meminta kontraktor pekerja untuk lebih berhati-hati lagi.

"Kita kan enggak bisa ngawasin 24 jam di lokasi pekerjaan. Jadi harapannya PU bisa memikirkan kontraktor agar tidak kejadian lagi lah," jelas Haidir Effendi.

Sebelumnya, proyek gorong-gorong ini mengakibatkan kebocoran pipa PDAM selama dua hari berturut-turut.

Pada Kamis (24/10/2019), pekerjaan gorong-gorong di simpang Jalan MT Haryono-Jalan Beler mengakibatkan sipon pipa distribusi diameter 6 inci bocor.

Keesokan harinya, Jumat (25/10/2019), giliran pipa transmisi air baku di Jalan Agung Tunggal yang mengalami kebocoran.

Bahkan akibat kebocoran itu, IPAM Kampung Damai stop produksi. Sekitar 45 persen pelayanan ke pelanggan ikut terganggu. (k/bom/rap)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: