Ratusan Pelajar Divaksinasi, Balikpapan Minta PTM

Ratusan Pelajar Divaksinasi, Balikpapan Minta PTM

BALIKPAPAN, nomorsatukaltim.com – Ratusan pelajar di Kota Balikpapan menjalani vaksinasi COVID-19 pada Selasa (31/08). Mereka mengikuti vaksinasi di sejumlah lokasi, seperti area Balikpapan Sport and Convention Center (BSCC), serta sejumlah Puskesmas.

Di BSCC, sejumlah pelajar ikut vaksinasi yang diselenggaran Badan Intelijen Negara (BIN) Kalimantan Timur. Sementara di Puskesmas Telagasari, sebanyak 150 siswa SMN 1 Balikpapan memperoleh vaksin. “Jumlah yang mengikuti vaksinasi hari ini hanya sebagian kecil dari 1.290 siswa peserta didik kami,” kata Kepala Sekolah SMAN 1 Balikpapan, Daliya. Dia berharap, seluruh anak didiknya mendapatkan kesempatan divaksin. Karena para siswa sangat menginginkan pembelajaran tatap muka (PTM). “Maka kami berharap, peserta didik kami yang belum melaksanakan vaksin berharap bisa segera mendapatkan vaksin supaya belajar tatap muka bisa dimulai,” ujarnya Daliya mengatakan SMAN 1 siap menggelar PTM terbatas jika ada kebijakkan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim. “Namun kami tetap menunggu aturan resmi dari Pemkot Balikpapan sebagai Ketua Gugus Tugas COVID-19 di daerah,” imbuhnya. SMAN 1 Balikpapan telah menyiapkan protokol kesehatan (prokes) jika Pemprov Kaltim membuka PTM terbatas. “Kalau ditanya sekolah siap, kami siap, karena prokes sudah kami jalankan,” ujarnya. Selain siswa, Daliya mengakui masih ada guru yang belum mendapatkan vaksinasi. Tercatat 23 guru masih menunggu antrian. Selain pelajar SMA, vaksinasi juga diikuti pelajar SMP. Di Puskesmas Muara Rapak Balikpapan Utara misalnya, 150 siswa SMP Patra Dharma (PD) sudah mengantre sejak pagi. “Jumlah siswa secara keseluruhan sekitar 430 anak. Ini merupakan vaksin tahap pertama. Nanti vaksin keduanya digelar setelah 28 hari,” ujar Kepala Sekolah SMP PD Andoko Setya Budi. Menurut Andoko, baik siswa maupun orang tua berharap bisa kembali digelar pembelajaran tatap muka (PTM). Mengingat, sudah setahun para siswa hanya belajar melalui daring. “Orang tua siswa sangat siap (anaknya) untuk ikut vaksin dengan harapan setelah divaksin bisa dilanjutkan pembelajaran tatap muka. Harapannya orang tua seperti itu,” ujarnya. SMP PD sudah memberikan vaksinasi kepada seluruh pengajar. Para orang tua maupun guru mengkhawatirkan hilangnya hubungan emosional antara guru dan siswa, serta hilangnya kemampuan sosialisasi. “Kalau murid-murid rata-rata senang dan berharap itu segera sekolah tatap muka,” imbuhnya Dia menyatakan, pihaknya juga telah siap jika digelar PTM terbatas, Kendati begitu, tetap menunggu instruksi Pemerintah Kota Balikpapan. Secara fisik sekolah sudah siap semua, dengan prokes yang sangat ketat’,” ujarnya. “Kami menunggu kebijakan pemerintah, karena kita selau mengikuti petunjuk dari Satgas Covid-19,” pungkas Andoko. Kabinda Kaltim, Brigjen TNI- Dani Koswara mengatakan pelaksanaan vaksinasi oleh BIN menargetkan 5.000 dosis. “Vaksinasi Sinopharm ini program pemerintah yang ditujukan kepada pesantren, siswa dan masyarakat dengan jumlah yang disiapkan 5.000 dosis. Respon mereka sangat baik dan bahkan dari pihak pengurus pesantren sangat berharap setelah seluruh santri di vaksin, bisa dilakukan pembelajaran tatap muka,” kata Dani. Untuk menyukseskan vaksinasi massal tersebut sebanyak 264 tenaga kesehatan disiapkan, yang berasal dari TNI-Polri. “Kita ketahui bersama bahwa Kaltim ada di peringkat kelima tertinggi kasus COVID-19 di Indonesia. Untuk itu kita berupaya membantu agar memutus rantai penularan dan bersinergi dalam menyukseskan vaksinasi ini,” ujarnya. Dani mengatakan vaksinasi difokuskan untuk masyarakat Balikpapan. Alasannya daerah ini merupakan pintu gerbang menuju Kaltim. Yang mana 90 persen pendatang melalui Kota Minyak. Ia berharap dengan kegiatan vaksin massal di kalangan pesantren, siswa dan masyarakat di Balikpapan, bisa membentuk herd immunity di lingkungan tempat tinggal masing. Ia juga berharap agar kegiatan vaksinasi di kalangan pelajar bisa menjadi pertimbangan dinas pendidikan untuk memberlakukan pembelajaran tatap muka. Sejauh ini Pemerintah kota masih menunggu kebijakan Gubernur Kalimantan Timur dalam membuka kembali sekolah-sekolah. (*FEY)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: