Mahasiswa Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman

Mahasiswa Harus Berani Keluar dari Zona Nyaman

Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie berfoto bersama mahasiswa UB Malang yang mengikuti kuliah umum strategi dan akselerasi pembangunan Kaltara, di ruang pertemuan Rektorat UB Malang.(humas) MALANG, DISWAY - Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie memberi kuliah umum di depan 350 mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang, Selasa (22/10), di Gedung Pertemuan Rektorat UB Malang. Irianto mengingatkan bahwa tantangan ke depan akan semakin kompleks. "Untuk itu, kita harus berani keluar dari zona nyaman. Hal inilah yang saya lakukan saat menerima arahan menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Kaltara. Di mana, semuanya berawal dari nol anggaran, sumber daya terbatas dan lainnya. Selain itu, jangan pernah berkeluh kesah dengan kekurangan. Justru dengan keterbatasan yang ada, harus semakin bekerja keras. Hasilnya, banyak pencapaian yang diperoleh Provinsi Kaltara," tutur Gubernur. Irianto juga membeberkan kunci keberhasilan pembangunan yang diraih Kaltara saat ini. Kunci terpenting, adalah melakukan penataan pengelolaan keuangan yang tepat. "Jika pengelolaan keuangan dari awal sudah tidak beres, maka semuanya akan tidak beres. Untuk itu, pengelolaannya harus sesuai standar pengelolaan keuangan. Dalam hal ini, ukuran keberhasilan penatakelolaan keuangan adalah predikat WTP Tanpa Catatan. Kaltara sendiri, merupakan salah satu DOB yang pertama kali meraih WTP sebanyak 5 kali secara berturut-turut," urai Irianto. Disamping itu, ada beberapa hal yang hingga saat ini harus dapat diatasi guna mempercepat akselerasi pembangunan di Kaltara. Antara lain, terbatasnya sumber daya manusia, minimnya infrastruktur, kondisi geografis yang sulit, bentang alam yang luas, dan penyebaran penduduk yang tidak merata. " Semua tantangan tersebut, diatasi dengan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan jajaran pemerintahan pusat, mengundang investor dan melakukan penandatanganan kerja sama dengan berbagai pihak yang tertarik membangun Kaltara (termasuk BUMN), dan lainnya," jelas Gubernur. Tak itu saja, dalam mempercepat akselerasi pembangunan di Kaltara, ada sejumlah program prioritas yang dilakukan hingga saat ini. Seperti, melakukan program peningkatan kualitas hidup masyarakat tidak mampu lewat program rehabilitasi rumah tidak layak huni (RTLH). Lalu, program penjaminan kesehatan bagi warga kurang mampu lewat penyediaan pembayaran premi JKN-KIS yang dikelola BPJS Kesehatan. Juga ada penyediaan ambulans jemput warga kurang mampu secara gratis, adapula ambulans air, layanan dokter terbang ke wilayah perbatasan, dan lainnya. "Untuk pengembangan kualitas SDM, salah satu upaya yang dilakukan, adalah pemberian beasiswan pendidikan melalui program Kaltara Cerdas. Selain itu, di Kaltara juga tengah ditingkatkan layanan internet hingga ke perbatasan. Termasuk di Kecamatan Krayan yang kini telah dikembangkan program digitalisasi perbatasan," papar Irianto. Dalam mendukung upaya tersebut, Kaltara kini tengah merencanakan pembangunan PLTA yang akan dikerjakan oleh 4 perusahaan dengan 9 partnership-nya. PLTA ini akan dimulai tahun depan dengan nilai investasi sekitar USD 32 miliar dan potensi daya yang dihasilkan sekitar 18 ribu megawatt. "Dengan ketangguhan dan keandalan listrik yang mapan, maka seluruh rencana pengembangan kualitas SDM yang ada akan semakin cepat terwujud. Namun, untuk merealisasikan pembangunan PLTA tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama. Hal ini harus difahami oleh seluruh pihak, agar tidak sesat pikir dan gagal paham," jelas Irianto. Adapula rencana pengembangan KIPI Kaltara di Tanah Kuning dan Mangkupadi. Ini bakal menjadi kawasan industri terbesar di Indonesia, dengan luasan tersedia saat ini sekitar 10 ribu hektare dari target seluas 25 ribu hektare. Selain itu, ada program pengembangan Kota Baru Mandiri (KBM) Tanjung Selor di Gunung Seriang. PERPANJANG KERJA SAMA Selain memberikan kuliah umum Gubernur Kaltara juga melakukan penandatanganan memorandum of understanding (MoU) perpanjangan kerja sama bidang pendidikan dengan UB Malang. Dalam hal ini, Gubernur mewakili Pemprov Kaltara, sementara Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerja Sama, Prof Moch Sasmito Djati mewakili Rektor UB Malang Prof Dr Nuhfil Hanani. Diungkapkan Irianto, ini merupakan perpanjangan MoU ke-2 antara Pemprov Kaltara dengan UB Malang. "MoU kerja sama antara Pemprov Kaltara dan UB dimulai 2014, lalu dilakukan perpanjangan ke-1 pada 2016. Dan, tahun ini menjadi perpanjangan yang ke-2 kali," jelas Gubernur. Diakui Irianto, Pemprov Kaltara terus merintis kerja sama bidang pendidikan dengan sejumlah perguruan tinggi ternama di Indonesia. "Yang pertama, dengan UGM. Selain itu, dilakukan pula kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi ternama di dunia. Salah satunya, dengan Georgia State University (GSU) yang terkenal dengan studinya di bidang keuangan," ucap Irianto. Gubernur berharap hasil dari kerja sama di bidang pendidikan ini, adalah perbaikan kualitas sumber daya manusia di Kaltara. "Sebelumnya saya berterima kasih atas perpanjangan kerja sama bidang pendidikan di UB Malang ini. Bekerjasama dengan perguruan tinggi adalah keniscayaan, utamanya bagi daerah yang ingin kuat bersaing dan tangguh. Ini, lantaran perguruan tinggi adalah pusatnya perubahan," tutup Gubernur. (humas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: