Mempercepat Proyek Strategis Nasional

Mempercepat Proyek Strategis Nasional

TANJUNG SELOR, DISWAY – Angin segar bagi pembangunan infrastruktur untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Basuki Hadimuljono yang kembali menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam Kabinet Indonesia Maju, akan lebih memperlancar pembangunan di Kaltara. Seperti program PUPR soal pembukaan jalan perbatasan di Kaltara sepanjang 126 kilometer. Demikian juga pada sektor lainnya. Pemprov Kaltara memprediksi laju pertumbuhan ekonomi di triwulan III 2019 tetap tumbuh positif pada level 7,29 hingga 7,69 persen. Peningkatan terbesar, diperkirakan berasal dari lapangan usaha konstruksi. Hal ini sejalan dengan terus berlanjutnya percepatan pembangunan strategis dan infrastruktur yang dilakukan sepanjang 2019. Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie mengungkapkan, salah satu proyek utama di Kaltara yang saat ini sudah mulai berjalan, adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi. Kemudian pembebasan lahan di seluruh area yang harus dibebaskan untuk keperluan pembangunan bendungan PLTA Tahap I yang seluas 200 hektar (ha) lebih. Serta telah ditetapkannya tenggat waktu untuk instansi terkait dalam rangka percepatan pembangunan, terutama proyek strategis nasional. “Meski update pertumbuhan ekonomi triwulan III 2019 baru akan dirilis di pertengahan November nanti, kita prediksi laju pertumbuhan ekonomi Kaltara akan tetap tumbuh positif pada level 7,29 hingga 7,69 persen," kata Gubernur Kaltara, didampingi Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Kaltara Rohadi. Tidak hanya itu, Irianto juga membeberkan laju pertumbuhan ekonomi di Kaltara berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara. Di mana pada triwulan II 2019 tercatat 7,87 persen atau tumbuh meningkat dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 7,18 persen. “Pertumbuhan tersebut menempatkan Kaltara berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat 5,05 persen. Dan secara spasial menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi paling tinggi se-Kalimantan yang tumbuh sebesar 5,60 persen,” katanya. Menurutnya, sumber pertumbuhan produk domestik regional bruto (PDRB) menurut lapangan usaha triwulan II 2019 (yoy), pertumbuhan tertinggi ada pada kontruksi sebesar 2,18 persen. Disusul oleh pertambangan dan penggalian sebesar 1,74 persen. Sementara itu, berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltara tahun 2016-2021, laju pertumbuhan ekonomi Kaltara triwulan II 2019, melebihi target yang telah ditetapkan RPJMD tahun 2019. “Sesuai RPJMD Kaltara tahun 2019, laju pertumbuhan ekonomi ditargetkan sebesar 7,37 persen. Sedangkan di triwulan II 2019, laju pertumbuhan ekonomi di Kaltara mencapai 7,87 persen,” beber Gubernur. Perekonomian di Kaltara triwulan II 2019 yang diukur berdasarkan PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp 23,67 triliun, sementara berdasarkan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2010 sebesar Rp 15,24 triliun. Kinerja ekonomi di Kaltara triwulan II 2019 terhadap triwulan II 2018 (yoy) tumbuh 7,87 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Kontruksi sebesar 19,30 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada Komponen Net Ekspor Antar Daerah yang tumbuh sebesar 43,43 persen. Dibandingkan dengan triwulan I 2019, kinerja ekonomi Kaltara triwulan II 2019 tumbuh sebesar 1,09 persen (q-to-q). Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi pada Lapangan Usaha Listrik dan Gas sebesar 2,76 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada komponen pengeluaran konsumsi pemerintah yang tumbuh sebesar 59,40 persen. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: