Wakil Rakyat Ini Keluhkan Jembatan Sambera dan Jalan Provinsi yang Rusak

Wakil Rakyat Ini Keluhkan Jembatan Sambera dan Jalan Provinsi yang Rusak

Kukar, nomorsatukaltim.com – Masih banyaknya pembangunan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), terkhusus di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang rusak. Menjadi keluhan bagi masyarakat setiap harinya. Terutama saat melintas di Desa Tanah Datar atau Jalan Poros Samarinda menuju Bontang. Dimana saat hujan, jalan tersebut selalu kebanjiran hingga berlumpur, dan saat kering penuh debu.

Bukan hanya itu saja. Akses jalan alternatif menuju Bontang melalui pesisir Muara Badak dan Marangkayu pun tak sebagus yang dibayangkan. Masih banyak jalan berlubang dan ada pula jembatan ‘Uji Nyali’, yakni Jembatan Sambera Muara Badak. “Jembatan Sambera itu satu-satunya penyambung jalan dari Muara Badak ke Marangkayu untuk menuju Kota Bontang. Tapi sampai saat ini kondisinya memprihatinkan,” singgung Anggota DPRD Kukar, Suyono pada Disway Kaltim dan nomorsatukaltim.com, Selasa (10/8/2021) malam.

Sebagai wakil rakyat, ia sangat berharap pemerintah lebih peduli akan keluhan ini. Apalagi, jalan dan jembatan merupakan penyambung ekonomi masyarakat.

“Kalau jalan rusak dan jembatan rusak. Maka itu akan menghambat perekonomian masyarakat. Tapi kalau sudah diperbaiki, tentu akan sebaliknya. Masyarakat tidak akan kehabisan waktu di jalan,” ungkap Politisi dari Partai PKB Kukar ini. Jembatan Sambera bantuan dari Pertamina ini, sudah sering kali ia minta untuk segera diperbaiki oleh pemerintah. Karena saat ini kondisinya sangat parah. Banyak kayu dan besinya yang patah dan berlubang. Tentunya itu sangat membahayakan pengguna jalan, terutama pengendara roda dua. “Itukan pondasi besinya sudah ada. Sudah dibuatkan oleh Pertamina. Nah saya berharap pemerintah segera mengecor bagian atasnya. Jangan-lah kayu ulin begini. Sangat bahaya. Banyak sudah yang jatuh karena terkena lubang atau patahan kayunya. Dan selama ini, perbaikan jembatan kalau ada yang berlubang, masyarakat sendiri yang memperbaiki,” tegas Suyono. Ia pun sempat mempertanyakan ke pemerintah setempat. Mengapa Jembatan Sambera tidak diperbaiki?. Dan jawabannya pun selalu sama. “Mereka (Pemerintah,red.) selalu bilang tidak ada anggaran. Selalu begitu dan selalu begitu. Tapi kalau sudah tidak bisa dilalui sama sekali, baru pusing. Karena itu satu-satunya akses antara Muara Badak ke Marangkayu dan sebaliknya,” keluh Suyono. Bukan hanya Jembatan Sambera. Ia pun sangat menyayangkan kondisi jalan di Tanah Datar, Samarinda yang sering ia lalui saat ingin berangkat ke Kantor DPRD Kukar di Tenggarong. Bahkan, Suyono pun mengaku pernah nyaris menjadi korban kecelakaan. “Waktu itu saya mau rapat di kantor. Tapi saat di Tanah Datar kondisi macet dan banyak truk yang antri. Akhirnya saya pun berusaha menerobos lewat pinggir jalan dan mobil yang saya gunakan mau terbalik hingga masuk ke dalam parit,” ucapnya. Meski saat ini jalan Tanah Datar menuju Bandara APT Pranoto tersebut sudah lumayan keras. Tapi ia berharap agar pemerintah di provinsi maupun pusat segera mengecor atau mengaspalnya. “Keras sih keras, tapi masih tanah. Kalau hujan tetap saja berlumpur. Sama kasian warga yang usaha dipinggiran jalan itu. Jualannya berdebu. Kalau di aspal atau di cor-kan lebih bagus. Apalagi jalan itu akses satu-satunya ke Bandara. Jangan sampai warga dari Sangatta, Bontang, Marangkayu dan Muara Badak selalu gagal berangkat naik pesawat karena terkena macet,” cetus Suyono. (adv/bay)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: