Label Haram Untungkan Konsumen dan Produsen

Label Haram Untungkan Konsumen dan Produsen

Sugeng Hariyadi. (Istimewa) Samarinda, DiswayKaltim.com – Pelabelan haram terhadap produk sedang ramai diperbincangkan publik. Ada sebagian orang yang mendukung. Tak sedikit pula yang menolak. Biasanya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) hanya menyematkan label halal terhadap setiap produk. Yang akan disebarkan kepada masyarakat. Pengamat pemasaran dari Universitas Mulawarman Samarinda Sugeng Hariyadi merespons hal ini. Menurutnya, sah saja suatu produk dilabeli haram. “Kalau yang halal itu lebih banyak, yang haram aja yang diberi label. Besar-besar aja tulisan haramnya. Begitu juga pada saat produk itu diiklankan. Disebut aja produk itu haram,” ujarnya, Senin (21/10/2019). Secara marketing, kata Sugeng, pelabelan tersebut tidak akan mengganggu penjualan. Karena label disematkan untuk kebutuhan produsen. Bukan semata untuk menjamin hak konsumen. “Produsen tidak harus merasa dipaksa. Disuruh atau tidak. Ini kebutuhan produsen untuk melakukan itu. Kalau tidak, produknya akan ditinggalkan pasar,” sebutnya. Alasan lain, setiap produk memiliki segmen pasar tersendiri. Meski telah diberi label haram, konsumen tidak akan berhenti begitu saja untuk menggunakan atau mengunsumsi produk tersebut. Ia mencontohkan minuman beralkohol. Produk ini memiliki segmen pasar tersendiri. Tanpa diberi label pun, orang-orang sudah mengetahuinya. Bagi umat Islam, hukumnya sudah pasti haram. “Tidak akan ada yang dirugikan kok. Konsumen diuntungkan. Karena ada label itu. Dari segi produsen, ada anggapan misalnya produk itu akan dikonsumsi oleh kalangan tertentu saja. Itu konsekuensi dari strategi kok. Karena rujukannya segmen pasar tadi,” tegasnya. Pelabelan tersebut punya keuntungan yang lebih besar bagi produsen. Produknya dapat dipercaya publik. Tidak termakan hoaks yang kerap menyasar produk tertentu. “Sering kan ada hoaks di media sosial. Produk ini haram. Ada kandungan haramnya. Enggak tahu benar atau tidaknya. Dengan pemberian label itu, konsumen bisa percaya,” pungkasnya. (qn/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: