Berjuang Tingkatkan Perekonomian, Dorong Investasi Masuk

Berjuang Tingkatkan Perekonomian, Dorong Investasi Masuk

Wendy Lie Jaya bersama istrinya Eva Febriana. Berawal dari keinginannya ikut mengabdi dalam membangun Bumi Batiwakkal, mengantarkan Wendy Lie Jaya duduk di kursi anggota DPRD Berau periode 2019-2024. HENDRA, Tanjung Redeb PRIA yang menjabat sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Berau ini, menyebut ada banyak peluang sumbangsih yang dapat diberikannya dalam meningkatkan pembangunan maupun SDM masyarakat Berau. Politikus dari Partai NasDem ini mengaku, sebagai putra daerah, dirinya merasa terpanggil berbuat lebih banyak dalam memajukan Berau. “Banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya melalui sumbangsih pemikiran yang bisa saya gunakan, untuk memperbaiki dan membangun Berau yang saya cintai ini,” ungkapnya, Kamis (17/10) kemarin. Setelah menjabat anggota DPRD Berau, dan tergabung di Komisi III, apa yang dilakukan saat ini, menurutnya tidak terlepas dari kebijakan yang dibuat bersama anggota DPRD lainnya. Di mana lanjut dia, kebijakan yang ada di DPRD merupakan kolektif kolegial atau kesepatakan bersama. Dimana kesepakatan tersebut timbul dari pemikiran-pemikiran positif dari orang perorang. Salah satunya dengan mendorong kebijakan pembangunan sektor ekonomi. Ia menilai, dengan sumber daya perekonomian masyarakat Berau, masih dapat ditingkatkan dari yang ada sekarang. Termasuk dengan mendorong investasi masuk ke Bumi Batiwakkal. Namun kata dia, masuknya investasi itu tidak membawa uang dari Berau keluar, melainkan investasi itu yang membawa uang dari luar masuk ke Berau. “Nah ini yang harus kita dorong,” ungkap pria yang pernah mengikuti pendidikan HIPMI Angkatan V Lemhannas RI di Jakarta, 8-14 Oktober lalu itu. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan, yakni mendorong datangnya investasi, yakni dengan penyederhanaan regulasi aturan perizinan. Selain itu, terus gencar mempromosikan hasil sumber daya alam (SDA) yang melimpah, baik dari sektor perikanan, pariwisata, pertanian dan perkebunan. Sementara untuk pertambangan, dirinya mengatakan, sudah saatnya tambang bukan lagi prioritas utama untuk sumber perekonomian Berau, di masa mendatang. “Sudah saatnya kita mendorong industri-industri yang berani investasi di sini. Sehingga membuat satu usaha yang menghasilkan hilirisasi produk. Jika berbicara hilirasasi prodik, maka ini prospek jangka panjang. Ini sudah sangat jelas akan berdampak pada peningkatan ekonomi warga” jelasnya. Apalagi menurutnya, saat ini Berau dikaruniai SDA yang terbilang lengkap. Hampir semua sektor bisa dengan mudah ditemukan. Sehingga menurutnya, industri yang masuk tidak akan kesulitan untuk mendapatkan bahan baku yang diperlukan. Ia mencontohkan, seperti sektor perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Berau sekarang. Hampir di seluruh kecamatan terdapat perkebunan sawit. Hanya saja, keberadannya masih sebatas penghasil bahan baku di mana produksinya hanya sampai pada CPO (Crude Palm Oil). Hal seperti itu tambah dia, keberadaan industrinya perlu didorong, dengan melakukan berbagai presentasi kepada investor-investor untuk masuk ke Berau, dan membuat suatu pabrik sehingga dari minyak CPO dapat menghasilkan barang jadi. “Kenapa kita tidak bisa hadirkan industri hilirnya, atau pabrik agar bahan baku yang biasanya dikirim keluar bisa di produksi menjadi barang jadi, seperti minyak goreng, kosmetik, margarin, dan produk lainnya,” jelas Wendy yang juga menjabat sebagai wakil ketua Kadin ini. Sementara untuk peluang UMKM, dikatakannya, upaya Pemkab Berau dalam memperhatikan peningkatan SDM para pelaku UMKM, dengan melakukan berbagai pelatihan dan pembinaan sudah cukup maksimal. Hanya saja, ada sisi yang dianggapnya kurang jadi perhatian, yakni, sumber masyarakat untuk berusaha. Meski pelaku UMKM sudah diberi pelatihan, modal dan fasilitas untuk mempermudah produksi menjadi lebih baik dan layak jual, tetapi tidak diiringi dengan kekuatan ekonomi masyarakat lain untuk membelinya, UMKM tersebut juga tidak bisa berkembang. “Kalau saya lebih berpikir bagaimana kita menyiapkan perekonomian masyarakat agar dapat lebih kuat lagi, agar balance (Seimbang),” terangnya. Kendati demikian, pemerintah setuju untuk menganggarkan bantuan UMKM, tanpa menggali sumber penghasilan masyarakat untuk membeli produk tersebut, maka tetap tidak akan maksimal. “Jadi nilai perekonomian warga ini yang harus ditingkatkan, agar produk UMKM bisa dibeli,” bebernya Apalagi, pemasaran UMKM sendiri harus dilihat bagaimana antusias pembeli di daerahnya sendiri sebelum memasarkan produknya ke daerah lain. “Sebab pasar yang besar dilihat dari antusias pembeli di daerahnya sendiri. Bagaimana masyarakat bisa menyerap produk sementara ekenomi masyarakatnya lemah. Nah hal seperti ini yang kemudian akan saya perjuangkan,” ujarnya Dirinya berharap, dengan kehadirannya sebagai anggota DPRD Berau, dapat memberikan manfaat dan betul-betul dapat menimbulkan efek positif. Khususnya ikut berkontribusi dalam meningkatkan pembangunan daerah, dan meningaktkan ekonomi masyarakat. “Saya ingin menjadi seperti air yang mengalir di sungai, agar bisa bermanfaat bagi Kabupaten berau dan masyarakatnya,” tandasnya. (*ZZA/APP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: