Jangan Takut Bersaing, Kerajinan Tangan Lokal Perlu Dikembangkan

Jangan Takut Bersaing, Kerajinan Tangan Lokal Perlu Dikembangkan

Fuad Assadin (kiri) menyerahkan cinderamata pada Kresensia Rikam dan Ikhwan Asrin. (Tony/DiswayKaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com - Kepengurusan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranasda) Kaltim periode 2018-2023 resmi terbentuk. Pelaku usaha kreatif kini bisa berinovasi melalui lembaga ini. Pengukuhan puluhan jajaran penggiat kerajinan khas lokal Benua Etam ini dilakukan di Aula Sekretariat Dekranasda Kaltim Jalan HM Rifadin Samarinda Seberang, , Rabu (16/10/2019) lalu. Dilakukan oleh Ketua Dekranasda Kaltim, Hj Norbaiti disaksikan Gubernur Kaltim, Isran Noor. Termasuk Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dekranasda Pusat Ikhwan Asrin. "Dekranasda harus bisa mendorong para pelaku UMKM dan rumahan pengrajin bisa berinovasi. Sehingga menghasilkan kerajinan yang menarik dan berkualitas memiliki daya saing. Sehingga mempunyai nilai jual tinggi di era modern saat ini," jelas Isran Noor dalam sambutannya. Pengukuhan pengurus itu dirangkai dengan seminar dan workshop tentang kerajinan batik oleh Ikhwan Asrin. Ia memaparkan bahwa membatik berbeda degan printing. Harga batik asli lebih kompetitif. Karena menggunakan alat sederhana dan dari bahan pewarna alami. Serta pengerjaanya sebagian besar menggunakan tangan. "Kaltim memiliki potensi kerajinan yang besar. Mulai dari SDM, bahan baku dan kearifan lokal budayanya sangat beragam. Jadi ini bisa diaplikasikan dalam bentuk tenun, batik selain anyaman. Kemudian harus didukung dengan pemasaran yang mumpuni. Dipastikan banyak peminatnya," ujar Ikhwan Asrin. Ketua Dekranasda Kaltim Hj Norbaiti menerangkan, timnya akan bekerja maksimal. Yakni menyusun progran kerja jangka pendek, menengah dan panjang. Diantaranya menggali berbagai potensi kerajinan lokal di Kaltim. Karena keunikan di Kaltim ini sangat banyak. Terutama para pengrajin tenun kain khas daerah tiap kabupaten/kota. Agar mampu memiliki hasil karya yang unik dan punya manfaat serta daya jual. Misalnya kain tenun Ulap Doyo dari Kukar. "Kita selain membina pengrajin, juga mendong mereka agar menghasilkan karya yang bagus dan diterima oleh pasar. Sehingga banyak yang berminat pada hasil kerajinannya yang beda," kata Norbaiti. Upaya untuk memajukan dunia kerajinan tenun dan batik di Benua Etam banyak. Mulai dari menjalin kerja sama dengan pihak perbankan. Agar bisa support modal. Kemudian dengan pihak swasta, atau perusahaan lewat CSR untuk pendampingan. "Dekranasda bekerja dengan hati. Tujuan akhir dari Dekranasda adalah menciptakan SDM Kaltim yang bisa mengelola UMKM. Tentunya dengan hasil kerajinan maksimal untuk meningkatkan kesejahteraan pengrajin," harap wanita kelahiran Loa Janan 30 Januari 1969 ini. Kepala Dinas Perindustrian, Perdaganan dan Koperasi (Disperindangkop) Kaltim, Ir Fuad Asaddin menambahkan pihaknya mendukung secara pemasaran. Kemudian sosisaliasi berbagai regulasi aturan pemerintahan tentang hasil kerajinan. Agar pemasarannya bisa menembus pasar internasional. "Untuk pembinaan dan pemasaran UMKM ini kita libatkan 4 pilar utama. Yakni selain Dekranasda, pemerintah, ada BUMN dan akademisi. Agar persepsinya sejalan untuk kemajuan Kaltim," kata Fuad yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Dekranasda Kaltim ini diamini Anggota Bidang Promosi dan Pemasaran, Wardhana. Di Kaltim, Dekranasda kabupaten/kota yang paling aktif adalah Kutai Barat (Kubar). Ketuanya adalah Kresensia Rikam. Karena paling banyak menghasilkan kerajinan tenun dan batik serta aktivitas sosialisasi. Jumlahnya yang terdata mencapai ribuan. Yakni selama 3 tahun terakhir pada 2017 memiliki industri kerajinan menenun (IKM) 1.401 dan tenaga kerja SDM 2.572. Kemudian di 2018 ada 1.451 IKM, 2.651 SDM dan 2019 ada 1.483 IKM, 2.687 SDM.(s/ion/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: