Operasi Pasar Sebelum Ramadan di Paser Belum Pasti

Operasi Pasar Sebelum Ramadan di Paser Belum Pasti

Paser, nomorsatukaltim.com – Pemkab Paser belum bisa memastikan. Apakah akan melakukan operasi pasar saat Ramadan nanti atau tidak.

"Belum tahu. Kalau tahun lalu, tak ada operasi pasar," ungkap Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM), Chandra Irwanadhi, Selasa (6/4/2021). Namun besar kemungkinan tak dilakukan, karena masih pandemi COVID-19. Meski demikian pihaknya tetap bakal terjun ke pasar-pasar. Khususnya tim Satuan Petugas (Satgas) pangan untuk memastikan harga yang dijual pedagang masih tergolong wajar. "Operasi pasar kecuali darurat sekali. Jadi melihat kedaruratannya," sambung Chandra. Beberapa komoditas biasanya jauh hari sebelum Ramadan telah mengalami kenaikan harga. Penyebabnya pun seperti terhambatnya pasokan sembako yang didatangkan dari luar daerah. Diantaranya dari Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan dan Jawa Timur. "Jika ada masalah (dari) daerah asal, misal bencana dan sebagainya, otomatis berdampak pada kenaikan harga," sebutnya. Untuk di pasar tradisional, harga beberapa bahan bumbu makanan masih tergolong stabil. Diantaranya gula pasir Rp 12,5 ribu, cabai Rp 100 ribu sampai Rp 130 ribu, mengingat harga dari produsen Rp 90 ribu. "Biasanya harga di sini (Paser) juga naik, adanya pemberitaan yang dimuat, bahwa di daerah Jawa bahan pokok naik. Nah itu kadang pedagang juga menaikkan harga. Jadi berpengaruh. Padahal  itu tak perlu naik harganya," bebernya. Sebagai catatan, pihak Disperindagkop dan UMK Paser kerap melakukan operasi tabung elpiji 3 kilogram saat Ramadan. “Harganya sekarang ini HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 22 ribu di Kabupaten Paser. Namun untuk di Desa Tanjung Aru, HET bisa mencapai Rp 26 ribu sampai 28 ribu. Karena ditambah beban pendistribusian menggunakan kapal menyeberangi sungai," pungkasnya. (asa/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: