Pembangunan UGD Bantuan Jepang di Puskesmas Long Kali Tertunda

Pembangunan UGD Bantuan Jepang di Puskesmas Long Kali Tertunda

Paser, nomorsatukaltim.com – Fasilitas sarana kesehatan gedung Unit Gawat Darurat (UGD) dari Pemerintah Jepang di Puskesmas Long Kali harus tertunda. Padahal rencananya awal bulan ini sudah harus dikerjakan.

Kepastian tertundanya pengerjaan, setelah Kepala Badan Perencanaan Pembangunan daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kabupaten Paser, Muksin menerima surat dari Lembaga Jalin Nusa. Pihak kontrakor mengalami kendala teknis. “Akhir bulan ini, Jalin Nusa bakal ke Paser guna peninjauan lokasi lebih dahulu,” jelas Muksin, Minggu (28/3/2021). Kapan mulainya pengerjaan pembangunan UGD tersebut, tergantung dari Lembaga Jalin Nusa. Yang pasti pemerintah daerah berharap pembangunannya segera terealisasi. “Setelah tinjauan nanti, berharap dapat dikerjakan dan tak ada lagi kendala teknis,” harapnya. Alasan dipilihnya pembangunan hibah UGD di Puskesmas Long Kali, berdasarkan pertimbangan jarak. Karena dianggap lebih dekat dengan ibukota Paser. Sehingga mempermudah dalam memberikan pertolongan pertama bagi masyarakat yang sakit. “Long Kali merupakan wilayah yang berbatasan dengan Kabupaten PPU, yang masuk sebagai ibu kota negara (IKN) baru,” ungkap Muksin. Dengan bakal dibangunnya UGD itu, dipastikan memperindah etalase Kabupaten Paser dalam hal penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Mengingat fasiltas sarana kesehatan menjadi salah satu pelayanan dasar kepada masyarakat. “Keberadaan UGD nantinya dapat menjadi salah satu upaya dalam pencapaian pembangunan berkelanjutan yang berskala global yakni Sustainable Development Goals (SDGs),” pungkasnya. Sebagai catatan, penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) hibah Grassroots, sudah dilakukan Februari lalu. Secara virtual. Dihadiri Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, Masaki Tani, Ketua Lembaga Jalin Nusa, Suud Bawazier, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Paser Muksin dan Kepala Puskesmas Long Kali, dr Harun Zen. Masaki Tani menuturkan nilai proyek itu Rp 1,2 miliar. Berupa hibah untuk memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kecamatan Long Kali. “Dengan penandatanganan MoU pada dapat menjadi momentum yang baik dalam menjalin persahabatan yang erat antara Jepang dan Indonesia, khususnya Kabupaten Paser” pinta Masali Tani saat itu. Diketahui proyek IGD itu bakal dibangun satu gedung fasilitas gawat darurat. Terdiri dari ruang tamu, ruang tunggu, ruang tindakan gawat darurat, ruang perawat, 3 toilet, ruang penyimpanan, ruang bidan, ruang nifas, dan ruang bersalin yang juga dilengkapi oleh pengadaan alat-alat kesehatan. (asa/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: