Siasat Borneo FC Usai Melepas Dedi Hartono
Kepergian Dedi bulan lalu sempat menjadi heboh. Pusamania –suporter Borneo FC- kaget bukan kepalang. Kok bisa Dedi tidak diperpanjang? Banyak yang bertanya seperti itu. Karena sudah kadung kesengsem dengan permainan pria kelahiran Purwosari itu.
Tak hanya Pusamania yang merasa kehilangan. Terens pun sedikit merasakannya. Walau dengan dan tanpa Dedi pun ia akan memberi yang terbaik buat Borneo FC. Tapi aroma persaingannya tentu beda. Tensinya tak lagi sama. Pemain 24 tahun itu menyebut. Kehilangan Dedi, membuat sektor kanan penyerangan Pesut Etam kehilangan pengalaman.
"Sedikit kehilangan iya lah, kehilangan pengalaman. Bang Dedi pemain senior, saya banyak belajar sama dia. Sementara semua tahu pemain baru perlu adaptasi dulu,” katanya secara khusus pada nomorsatukaltim, Senin 1 Maret lalu.
Namun begitu, hidup harus tetap berjalan. Terens percaya tim pelatih punya rencana khusus. Terpenting baginya adalah saat ini tidak kehilangan motivasi. Ia ingin melanjutkan apa yang sudah ia awali. Untuk menjadi penyerang kanan andalan Pesut Etam. Dan memberi kontribusi bagus. Lewat pergerakan, asis, ataupun gol.
"Motivasi. Intinya kita harus siap. Karena pelatih akan melihat siapa yang paling siap bermain. Coach Mario akan selalu ambil pemain yang selalu menunjukan usaha dan kerja keras,” pungkas pemain kelahiran Jayapura itu.
Slot untuk Pemain Muda
BENAR saja. Dilepasnya Dedi Hartono oleh tim pelatih dan manajemen bukanlah tanpa perhitungan yang matang. Bukan pula mereka acuh pada apa yang dilakukan Dedi dalam 3 laga bersama Borneo FC.
Dilepasnya Dedi tak lebih dari … ya itu cara tim pelatih untuk memberi slot pada pemain muda. Karena selain Terens, saat ini sudah ada M. Sihran, Fajar Fathurahman, Arya Gerry, dan Ahmad Surahman. Dengan proyeksinya adalah; Terens di sayap kanan. Dan Fajar menjadi pemain utama di sayap kiri.
Sementara Sihran bisa melapisi Fajar. Pun bisa bermain berbarengan. Karena baik Sihran dan Fajar bisa bermain di kanan serta kiri. Arya bisa jadi pelapis potensial Terens di kanan. Sementara Surahman adalah bek kanan yang bisa bermain di posisi RWB, RMF, dan RWF.
"Keluarnya Dedi Hartono tidak juga mengurangi komposisi. Karena kita ada prospek pemain muda. Dedi matang, tapi anak-anak yang diproyeksikan juga menuju kematangan,” kata asisten pelatih Ahmad Amiruddin. Pada hari yang sama.
Sementara jika tim butuh suntikan pengalaman, Guy Junior (CF), Amer Bekic (CF), dan Sultan Samma (CM) bisa juga bermain di kedua sisi sayap serang. Toh untuk posisi gelandang tengah, pelatih nampaknya akan menduetkan Nuriddin Davronov dan Hendro Siswanto. Jadi Sultan Samma bisa lebih leluasa bermain di barisan serang. Baik sebagai gelandang serang ataupun pemain sayap.
Alasan memberi jatah main pada pemain muda itu tampaknya bukan sekadar bualan saja. Karena melihat track record Mario Gomez yang gemar memainkan pemain muda. M. Iksan, Nurdiansyah, Wahyudi Hamisi, Ilhamsyah, dan juga ‘Messi’ Sihran adalah segelintir pemain muda yang banyak mendapat caps saat Borneo FC diasuh Gomez. Episode itu tampaknya akan kembali. Usai Gomez kembali menangani Pesut Etam jilid 2.
Untuk Sihran sendiri, ketika tim dibesut Edson Tavares. Tak banyak mendapat peran. Musim 2021, peruntungan pemain mungil itu tampaknya akan berubah.
"Skarang kokinya Gomez. Sihran bagus karena Gomez. Fathurahman natural kiri. Rezeki itu, prospek bagus maka diambil lah sama manajemen,” lanjut Amir.
Untuk saat ini, Amir memastikan belum ada rencana mendatangkan pemain sayap serang anyar. Karena selain komposisi yang sudah cukup gemuk. Belum terjaminnya penyelenggaraan Liga 1 musim 2021 jadi pertimbangan tersendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: