Mau Melahirkan, Wajib Swab Antigen?

Mau Melahirkan, Wajib Swab Antigen?

TANJUNG REDEB, DISWAY – Beredar kabar dokter obgyn mengimbau setiap pasien kebidanan yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Rivai, wajib dilakukan swab antigen.

Menanggapi hal itu, Direktur RSUD dr Abdul Rivai, Nurmin Baso mengatakan, informasi itu dari kepala ruangan crisan kepada bidan di puskesmas di Kabupaten Berau, ketika hendak merujuk ke RSUD, agar pasiennya diedukasi guna menghindari penularan COVID-19. “Tapi, itu belum ada keputusan dari manajemen rumah sakit terkait hal itu,” terangnya, Minggu (31/1). Dikatakannya, untuk aturan yang ada sekarang, semua pasien yang masuk IGD dilakukan screening awal. Jika saat screening mengarah ke gejala COVID-19, dilakukan rapid test, atau antigen. Apabila hasil ada mengarah ke COVID-19, sudah ada tindakan yang akan dilakukan. Menurutnya, untuk pasien yang kondisi umumnya baik, diminta pulang ke rumah tapi tetap isolasi sambil menunggu hasil keluar. Sedangkan yang keadaan umumnya kurang baik, maka pasiennya dipindahkan ke ruangan intermediate untuk penanganan lebih lanjut. “Kalau hasil PCR-nya positif dipindah ke ruang isolasi, jika negatif dipindah ke ruang perawatan biasa,” jelasnya. Ketika disinggung bagaimana dengan pasien yang beralamat jauh, seperti di Kecamatan Bidukbiduk, dan hanya bermodalkan BPJS, apakah menggunakan biaya sendiri melakukan rapid antigen. Nurmin Baso menjelaskan, biaya screeningnya akan dibantu oleh pemerintah. “Kalau untuk kepentingan screening nanti disubsidi dari Pemda. Dan tidak mungkin juga diminta pulang,” jelasnya. Dijelaskannya, upaya tersebut merupakan bentuk pencegahan terjadinya penularan lebih luas lagi, baik itu kepada keluarga pasien maupun kepada petugas kesehatan yang menangani. Sebab dikatakannya, meskipun petugas kesehatan sekarang dibekali alat pelindung diri, namun bukan berarti aman dari penularan COVID-19. Bahkan, keluarga yang bersangkutan juga akan di-tracing jika dinyatakan COVID-19. Menurutnya, pemeriksaan awal kepada setiap pasien yang mengalami gejala COVID sangat penting untuk dilakukan. “Jika tidak dilakukan test atau screening, ketika positif COVID-19 pasien dirawat digabung dengan pasien yang umum, itu bisa menular. Nakes juga bisa tertular karena level APD berbeda berbeda yang di ruang isolasi dan perawatan biasa,” jelasnya. Sepanjang terjadinya Pandemik di Kabupaten Berau, cukup banyak pasien yang dalam kondisi hamil terpapar COVID-19, ketika diperiksa menggunakan PCR dan Swab. “Sudah banyak kejadian ibu melahirkan di ruang isolasi. Itu mengapa screening awal itu penting,” pungkasnya. */ZZA/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: