Stok Habis

Stok Habis

TANJUNG REDEB, DISWAY – Kasus kematian COVID-19 bertambah, sudah di angka 23 orang hingga Kamis (14/1) kemarin. Proses pemakaman, harus menggunakan kantong jenazah dua lapis. Kini, stok kantong tersebut habis. Bagaimana jika ada pasien meninggal?

Kasi Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Berau, Datu Hasbi membenarkan, stok kantong jenazah sudah benar-benar habis. “Yang ada hanya 3 kantong. Dan itu pun sudah digunakan untuk pemakaman 3 pasien COVID-19 tadi,” ujarnya kepada Disway Berau, Kamis (14/1) kemarin. Pihaknya belum bisa membeli kantong jenazah. Karena terkendala dengan anggaran. Dan belum bisa belanja. “Untuk harga kantong mayat itu sekira Rp 400.000 per lembar,” sebutnya. Sebenarnya, kata Hasbi, kantong jenazah di BPBD bukan untuk jenazah COVID-19. Namun, digunakan jika ada penemuan mayat. Seperti korban tenggelam, korban longsor ataupun korban penikaman dan lain-lain. “Alokasinya sebenarnya untuk itu. Tapi karena saat ini gencar-gencarnya COVID-19, jadi dialihkan,” tuturnya. Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nofian Hidayat menyebut, penggunaan kantong jenazah merupakan bagian dari prosedur penanganan jenazah pasien COVID-19. Di mana, kantong itu memiliki fungsi yang cukup membantu, agar petugas pemulasaraan jenazah tidak bersentuhan langsung dengan korban meninggal pasien COVID-19. “Di kantong juga ada zat yang memang khusus untuk membunuh bakteri, dan itu juga tidak akan tembus air,” katanya. Sehingga, penggunaan kantong jenazah sangat dibutuhkan untuk pemulasaraan jenazah pasien COVID-19. Pihaknya mengaku bingung, dan tak tahu harus seperti apa. Pasalnya, tak ada lagi stok yang tersedia. “Semoga saja tidak ada lagi yang meninggal besok. Kalau ada saya bingung harus seperti apa,” ungkapnya. Nofian juga menyebutkan, saat ini stok Alat Pelindung Diri (APD) untuk petugas penguburan sisa sedikit. Terkhusus sepatu, sarung tangan, dan kaca mata. “Kalau untuk hazmat, kami masih cukup banyak. Tapi perlengkapan pendukungnnya yang sudah menipis. Terutama sarung tangan. Karena satu petugas itu menggunakan 3 lapis,” jelasnya. Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi membenarkan, ada 3 pasien terkonfirmasi yang meninggal dunia dua hari terakhir. Masing-masing berinisial AF (31) atau Berau 1.737 warga Teluk Bayur. Meninggal sekira pukul 21.42 Wita, Rabu (13/1) lalu. Kemudian, IP (67) warga Tanjung redeb dengan kode Berau-1.738, meninggal dunia sekira pukul 07.35 Wita. Dan JN (57) Berau-17.39 meninggal sekira pukul 13.41 Wita, Kamis (14/1). “Ketiganya sudah dimakamkan di taman makam pasien COVID-19, Jalan Bukit Ria, Gunung Panjang,” tuturnya. Selain tiga pasien meninggal, pihaknya juga merilis 40 penambahan kasus, dan 67 orang yang dinyatakan sembuh. “Kasus terkonfirmasi di Berau sudah 1.740 kasus. 23 kasus meninggal dan 1.308 yang sudah sembuh. Artinya sisa 409 yang sedang dirawat,” tandasnya. */FST/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: