Terkendala Warung Elektronik

Terkendala Warung Elektronik

TANJUNG REDEB, DISWAY - Program kartu sembako Dinas Sosial (Dinsos) Berau belum optimal. Belum terdistribusi menyeluruh. Hingga Tahun 2021. Kendalanya, ketersediaan e-warung atau warung elektronik. Hanya di 60 kampung dari 100 kampung di Berau. Artinya masih ada 40 kampung belum memiliki e-warung.

Itu diungkap Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial dan Fakir Miskin, (Dinsos) Berau, Marwati. Jaringan menjadi kendala. Sulitnya merealisasikan e-warung di seluruh kampung. Padahal, katanya., kartu sembako harus digunakan di e-warung. Sebab transaksinya non-tunai. Selain jaringan, pihak perbankan yang bekerja sama, juga memiliki kriteria. Untuk pemasangan alat di e-warung. Ada syarat minimal jumlah penduduk yang menerima kartu sembako di kampung itu. “Bila hanya ada 8 orang yang menerima kartu sembako di satu kampung, pihak bank tidak memasang alat di e-warung," jelasnya kepada Disway Berau, Rabu, (13/1). Belum lagi, tambahnya, komoditi yang sesuai dengan persyaratan kartu sembako kadang tidak dapat dipenuhi pemilik warung. Marwati menjelaskan, untuk perkampungan yang tidak memiliki e-warung, diarahkan ke kampung terdekat. Seperti di Segah. Untuk menangani perkampungan jauh, e-warung tersedia di Long Laay. Menyikapi keterbatasan itu, Dinas Sosial memberi kelonggaran. Sesuai dengan arahan Kementerian Sosial (Kemensos). Marwati mencontohkan, biasanya saldo Rp 200 ribu yang diberikan kepada penerima harus dihabiskan dalam satu bulan. "Jika tidak, saldo ditarik kembali," tandasnya. Namun kebijakan itu direvisi. Saldo, tambahnya, boleh bertahan 3 bulan. “Kebijakan itu untuk meringankan kampung atau desa yang jauh. Tapi hanya 3 bulan saja," ujarnya. Data Dinas Sosial Berau, penerima kartu sembako 5.017 orang. Meningkat dari sebelumnya yang hanya 4.720. Marwati mengaku, peningkatan karena perluasan program akibat pandemik COVID-19. (RAP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: