Asuransi Nelayan Berlanjut

Asuransi Nelayan Berlanjut

TANJUNG REDEB, DISWAY - Asuransi nelayan di 2021 di Berau dipastikan tetap berlanjut. Meski kuota menurun. Kepala Dinas Perikanan Berau, Tentrem Rahayu menjelaskan, sejak 2019, Berau telah menjalankan Asuransi Perikanan Pembudidaya Ikan Kecil (APPIK). Itu merupakan program Kementerian Kelautan dan Perikanan.

Dikatakan, dengan asuransi, diharapkan membantu pembudi daya yang terdampak bencana alam atau wabah penyakit. Agar bisa bangkit. Pada 2019 nelayan di Berau yang menjadi peserta asuransi 46 orang. Dengan luasan budi daya maksimal 2 hektare untuk air tawar dan 5 hektare air payau. Jenis komoditi yang terdaftar adalah ikan nila, lele, patin, udang windu dan vaname. “Program pusat ini sebagai bentuk perhatian untuk nelayan," jelasnya kepada Disway Berau, Selasa (29/12). Di 2020, tambahnya, ada 49 calon penerima asuransi yang masih berproses. Sedangkan Tahun 2021 belum dipastikan berapa kuotanya. Tapi disebutkan menurun. Selain asuransi dari kementerian, daerah juga memprogramkan. Dianggarkan di APBD Berau Tahun 2020. Kepada 802 nelayan yang memiliki risiko kerja tinggi. Angka tersebut tidak terlalu banyak. Sebab jumlah nelayan di Berau sekiranya 5 ribu. "Di 2021 menurun karena keuangan daerah terbatas. Hanya 400 kuota saja," tandasnya. Tentrem mengungkap, ada beberapa nelayan yang telah mengklaim asuransi karena bencana. Seperti nelayan di Kecamatan Sambaliung. Banjir menyebabkan tanggul dan pintu tambak jebol. "Kerusakan 50 persen. Maksimal tanggungan Rp 7,5 juta," ungkapnya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: