COVID-19 ITU NYATA!

COVID-19 ITU NYATA!

Pasien COVID-19 terus naik, tak sebanding dengan yang sembuh atau selesai isolasi. Bahkan, kematian bertambah. Sayang, masih ada masyarakat yang abai dan ada pula yang tak percaya virus tersebut ada.

Hingga Senin (21/12), jumlah kasus kematian tembus 11 pasien. Dan penambahan kasus positif ada 31. Dalam sepekan terakhir naik signifikan. (selengkapnya lihat grafis) Kepala Dinas Kesehatan Berau, Iswahyudi mengaku terkejut, dengan banyaknya kasus kematian di Berau. Apalagi, sekarang sudah lebih dari 10 orang yang meninggal karena COVID-19. Adapun pasien yang meninggal adalah kemarin, JS (64) atau Berau-660 warga Tanjung Redeb, yang belum diketahui sumber penularannya. Pasien dinyatakan meninggal dunia sekira pukul 22.05 Wita, Minggu (19/12). Diakuinya, tenaga medis sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan kondisi pasien. Berau-660 menjalani perawatan sekira satu minggu lamanya. Namun, sejak awal masuk, kondisinya dibarengi dengan gejala berat. Dan selama perawatan tidak menunjukan perbaikan. “Almarhum itu saturasinya terus mengalami penurunan, bahkan laporan terakhir yang kami dapat, sudah di bawah 80,” ungkapnya. Iswahyudi menyayangkan, masih banyak masyarakat yang seolah acuh tak acuh dengan lonjakan pasien tersebut. Bahkan, pihaknya pun mendapat laporan, masih banyak masyarakat yang RDT reaktif enggan untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. “Bahkan ada yang melarikan diri, saat hendak diswab. Dihubungi, nomornya tidak aktif. Kan kami jadi bingung, maunya seperti apa,” tuturnya. Tak hanya itu, kejadian nyeleneh pun sempat dirasakan oleh Iswahyudi. Beberapa anggota keluarga pasien positif COVID-19, lebih percaya klenik atau dukun dibandingkan medis. Padahal COVID-19 itu nyata adanya. “Masa orang COVID-19 dibilangi keteguran. Sampai sekarang, ada yang masih menganggap bahwa keluarganya itu di-covid-kan. Padahal, kami tidak punya keuntungan apa-apa untuk meng-covid-kan seseorang. Bahkan, itu cenderung menambah kerjaan kami,” tegasnya. Lanjutnya, belum mengetahui lagi kondisi kesehatan pasien. Namun, dipastikannya, apapun yang terjadi di ruang isolasi akan ditangani sebaik mungkin oleh tim dokter. “Bagaimana pun kondisi pasien, dokter pasti berusaha melakukan yang terbaik. Tidak mungkin dokter akan tinggal diam melihat kondisi pasien di sana,” tegasnya. Iswahyudi mengingatkan, agar seluruh masyarakat tidak berpikiran negatif terhadap kinerja pemerintah dan tenaga kesehatan. Ditegaskannya, tidak ada sabotase ataupun kesengajaan untuk membuat lonjakan pasien positif semakin banyak. “Kami bingung mau ngomong apa lagi, karena ada saja masyarakat yang nyeletuk kalau COVID-19 adalah akal-akalan saja,” bebernya. Disebutkannya, perkembangan kasus terkonfirmasi COVID-19 di Berau telah mencapai 757 kasus. 177 kasus sedang menjalani perawatan dan 11 orang dinyatakan meninggal dunia. “Untuk yang sembuh ada 570 pasien,” tandasnya. */fst/app

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: