Alat Pendeteksi Rusak, Kualitas Udara Balikpapan Tidak Terpantau

Alat Pendeteksi Rusak, Kualitas Udara Balikpapan Tidak Terpantau

Alat pendeteksi udara milik DLH yang sudah tidak berfungsi baik. (Andrie/diswaykaltim.com) Balikpapan, DiswayKaltim.com – Kualitas udara Balikpapan sejak kabut asap melanda beberapa hari ini belum terdeteksi. Satu-satunya alat milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Balikpapan pun tidak berfungsi. Kepala DLH Kota Balikpapan Suryanto mengatakan, monitoring kualitas udara terpaksa melibatkan pihak swasta. Karena alat milik DLH yang ditempatkan di pertigaan Plaza Balikpapan itu sudah tidak menampilkan hasil akurat. "Ya, alat yang di Plaza (Plaza Balikpapan, Red) itu rusak jadi tidak akurat datanya. Ini kita sedang minta tolong dengan PT Unilab. Hasilnya (masih) menunggu," ujar Suryanto, Kamis (12/9/2019). Meski belum mengetahui kualitas udara dari hasil uji laboratorium. Suryanto menyebut saat ini kualitas udara masih di ambang normal. "Tapi saya yakin saat ini meski ada asap, kualitas udaranya masih normal," tambahnya. Meski demikian, dirinya tetap meminta masyarakat agar dapat menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. "Tapi warga tetaplah lah waspada. Antisipasinya dengan menggunakan masker. Kan orang ini beda-beda ya, ada yang kena asap dikit batuk dan sesak, ada juga yang tahan kan," jelasnya. Disinggung mengenai alat yang rusak tersebut. Suryanto menjelaskan jika pemerintah kota berencana akan menggantinya dengan yang baru. Menggunakan produk buatan dalam negeri, bukan buatan Italia seperti yang ada saat ini. Diketahui, alat tersebut sudah digunakan sejak tahun 1990an. "Yang ada saat ini perawatannya susah dan mahal. Nanti kita ganti saja sama yang baru. Produk dalam negeri saja. Itu juga sudah lama. Makanya jika pemeliharaanya mahal dibandingkan beli baru, maka kita beli baru," terangnya. Sekadar informasi, alat pendeteksi kualitas udara milik DLH Balikpapan itu dibeli dengan harga Rp 1,8 miliar. (k/bom/eny)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: