Ribut-Ribut Program MYC, Wagub Hadi Mulyadi Ikut Bersuara

Ribut-Ribut Program MYC, Wagub Hadi Mulyadi Ikut Bersuara

SAMARINDA, nomorsatukaltim.com - Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi akhirnya turun tangan menengahi perselisihan rencana pembangunan proyek jalan layang Muara Rapak dan pengembangan Rumah Sakit AW Syahrani.

Dalam kesempatan kepada Disway-Nomor Satu Kaltim, mantan anggota DPRD Kaltim itu menegaskan urgensi dua program multiyears contract (MYC) yang diusulkan ke DPRD Kaltim. "MYC itu kebutuhan masyarakat. Enggak banyak. Hanya dua. Pertama (pembangunan) rumah sakit AW Sjahranie, kan sering banjir. Kita perlu bangunan bertingkat. Dan bisa menambah ruangan, terkait kebutuhan masyarakat,"  katanya. Ia berharap usulan itu segera disepakati, lalu dianggarkan. RSUD AW Syahrani rencananya akan mengembangkan gedung perawatan Pandurata dan sarana pendukung. "Terkait flyover, kan sudah tahu berapa yang meninggal di situ. Jadi ya kita bicara kemanusiaan. Kalau DPRD enggak setuju, masyarakat minta sama DPRD. Itu harus disetujui karena kebutuhan masyarakat," ucap Hadi Mulyadi, baru-baru ini. Kabar terbaru, soal sikap Pemprov, pasca Komisi III DPRD Kaltim melakukan konsultasi ke Kemendagri, tetap sama. Menginginkan agar program tersebut disetujui. Pembangunan gedung RSUD AW Sjahranie untuk meningkatkan pelayanan masyarakat. Yang membutuhkan gedung tinggi agar bebas dari banjir. Sementara flyover, mengurangi tingkat kerawanan kecelakaan. "Kami mengusulkan, dengan berbagai argumen itu," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim, Muhammad Sa'bani, yang juga ketua TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) itu, Kamis (19/11/2020). Ditanya tanggapannya tentang sikap DPRD Kaltim yang masih enggan meloloskan usulan itu masuk dalam anggaran APBD 2021, dengan alasan dokumen persyaratan dua program itu masih kurang. Sa'bani santai menjawab. "Ya kita tunggu aja hasilnya. Kita tunggu aja. Kita kan tinggal kesepakatan aja. Kalau sepakat ya jalan. Begitu aja," ungkapnya. Terkait urgensi, Kasat Lantas Polresta Balikpapan Kompol Irawan Setyono menjelaskan kerawanan kecelakaan di kawasan Tanjakan Muara Rapak. "Sangat rawan. Dan kemiringan (jalan) tidak berkeselamatan ketika ada lampu lalu lintas di situ," katanya. Ia menambahkan, jalan di kawasan tanjakan itu salah satu jalan utama di Kota Minyak. Arus lalu lintasnya ramai. Bukan hanya sepeda motor dan mobil roda empat. Mobil truk besar dengan muatan berat, juga lalu lalang di kawasan itu. Dari jumlah kecelakaan di kawasan itu, mayoritas karena rem blong mobil truk. Hadirnya jalan layang, dapat menjadi solusi menekan tingkat kerawanan kecelakaan. "Di situ juga kadang macet. Kemudian ada traffic light. Sangat rawan terjadi kecelakaan beruntun. Adanya flyover, bisa menekan fatalitas kecelakaan di situ. Jangan menunggu korban kecelakaan, baru dilakukan pembangunan," ujarnya. (sah/yos)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: