Mufakat Kanjeng Sinuhun (1): Geledah

Mufakat Kanjeng Sinuhun (1): Geledah

“Rapat besar ditunda sampai kapan?,” tanya Kanjeng. Mencoba bersikap tenang.

“Kemungkinan Senin depan. Ini Pemangku Kota juga enggak datang. Mereka tahu ada peristiwa ini,” jawab Sobir.

“Jadi mereka sudah tahu?,” tanya Kanjeng, belum yakin.

“Iya, karena sepertinya bukan hanya kita. Kantor pemangku kepentingan juga ikut digeledah”. Kanjeng Sinuhun pun terdiam. Seketika pikirannya melayang jauh. Siapa yang ada di balik semua ini? Siapa yang mulai membeber kabar miring itu. Oh iya, Kaum Hermes. Ini semua gara-gara kaum Hermes. Sepertinya mereka mulai mencium kejanggalan dalam pembelian lahan itu. (Bersambung—baca lanjutannya; Mr S dan Temuan Kaum Hermes/ived18).

“Mufakat Kanjeng Sinuhun” adalah sebuah cerita yang mengangkat kisah-kisah sosial. Mengulas intrik politik, kegaduhan dan kritik sosial. Namun, ini hanya sebuah novel. Cerita fiksi. Nama dan peristiwa bukan yang sebenarnya.

Harian Disway Nomorsatu Kaltim menerima karya tulisan berupa cerita pendek, novel dan karya sastra lainnya. Akan dimuat di halaman depan setiap harinya di media kesayangan Anda. Panjang tulisan maksimal 1.200 kata untuk setiap judul. Bisa mengirim tulisan bersambung. Tulisan dikirim via email [email protected] dengan menyertakan identitas diri dan foto penulis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: