Pasar Respons Positif Omnibus Law, Tak Panik Meski Ada Penolakan
Biden diperkirakan akan memperoleh 290 suara elektoral. Sementara capres petahana dari Partai Republik, Donald Trump, diprediksi hanya memperoleh 163 suara elektoral.
UBS Asset Management memperkirakan kemungkinan Biden menang pilpres 75 persen. Keunggulan Joe Biden yang lebar dipandang mengurangi risiko pilpres karena akan sulit digugat hasil pilpres secara hukum.
Partai Demokrat setelah pemilu diperkirakan akan mengontrol senat. Sehingga akan meloloskan paket stimulus fiskal lebih besar. Partai Republik diperkirakan kehilangan kendali atas senat. Karena diperkirakan Partai Demokrat berpeluang menguasai hampir 70% kursi.
Menurut dia, kemenangan Biden dan partai Demokrat memiliki efek menenangkan pasar keuangan, mengurangi volatilitas pasar dan berkurangnya risiko perang dagang.
Di sisi lain ada peluang terjadi kenaikan tarif pajak dan aturan yang lebih ketat. “Hal ini juga meningkatkan minat terhadap mata uang yang selama ini dirugikan oleh perang dagang,” ujarnya.
Sementara itu, popularitas Trump turun setelah debat dan akibat masuk rumah sakit karena COVID-19. Trump mungkin akan menaikkan dukungannya dengan memberikan tekanan pada China untuk meraih kembali dukungan.
Pemerintahan Trump dilaporkan mempertimbangkan untuk membatasi perusahaan raksasa China Ant Group dan Tencent di AS dengan alasan keamanan nasional. Ini bisa menjadi sentimen negatif yang mempengaruhi pasar keuangan.
Mungkin sekali Presiden Trump melakukan beberapa manuver terutama terkait perang dagang dengan China. Untuk menarik dukungan pemilih di Amerika Serikat. Mengingat sebagian jajak pendapat menunjukan ia tertinggal dari capres Partai Demokrat.
Investor juga harus memperhatikan hal ini. Di mana seluruh dunia termasuk Indonesia masih menghadapi peningkatan kasus COVID-19.
“Beberapa negara menghadapi ancaman gelombang kedua menjelang musim dingin. PSBB total di DKI Jakarta tidak terlalu efektif menekan angka kasus baru COVID-19 dan sebaiknya dihentikan,” sebut Hans Kwee.
Dari sejumlah sentimen yang dipaparkan tersebut. Pasar mencerna dengan seksama perkembangan politik di Amerika Serikat. Hans Kwee memperkirakan beberapa sektor akan positif akibat dampak Omnibus Law.
“Pada minggu kedua Oktober 2020, IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5,001 sampai 4,881 dan resistance di level 5,099 sampai 5,187,” imbuhnya.
. Hans Kwee juga menyebutkan bahwa pada 12 Oktober nanti pergerakan IHSG menguat 14 poin. Membentuk candle dengan body naik kecil dan shadow di atas dan bawah indikasi konsolidasi. “IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support di level 5,029 sampai 5,001 dan resistance di level 5,075 sampai 5,117,” sebutnya
Hans Kwee memprediksi pergerakan beberapa sektor untuk 12 Oktober hari ini. Yaitu, BBCA.JK berpeluang melemah, area sos di level 29,000 sampai 28,500. Area buy back jika break level 29,600 dan target pelemahan ke level 27,400 sampai 26,800.
INTP.JK berpeluang melemah, area sos di level 10,975 sampai 10,725. Area buy back jika break level 11,200 dan target pelemahan ke level 10,200 sampai 10,000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: