Trump Bebas Gejala COVID-19

Trump Bebas Gejala COVID-19

Washington, nomorsatukaltim.com - Dokter Kepresidenan Amerika Serikat (AS) mengungkapkan, Presiden Donald Trump telah bebas dari gejala COVID-19 selama 24 jam dan tidak demam dalam 4 hari.

“Presiden pagi ini berkata, ‘Saya merasa baik-baik saja’,” kata dokter Sean Conley dalam pembaruan singkatnya pada Rabu (7/10) sebagaiman dilansir dari AFP.

Dalam pembaruan itu terungkap juga bahwa telah ada antibodi corona pada Trump setelah dilakukan tes darah. Dia juga telah kembali bekerja di ruangannya, Oval Office.

Kendati ada antibodi, profesor di Icahn School of Medicine New York, Florian Krammer mengatakan, hasil tersebut tidak berarti banyak pada tahap ini.

“Bisa jadi sebagian besar dari apa yang terdeteksi berasal dari transfusi,” katanya mengacu pada pengobatan antibodi eksperimental yang didapat Trump pekan lalu.

Trump telah berjanji untuk segera kembali berkampanye dan berpartisipasi dalam debat presiden kedua melawan Joe Biden di Miami pada 15 Oktober.

Popularitas Joe Biden terus naik usai debat pertama dan pengumuman Trump positif corona. Tetapi Trump menyebut, pesaingnya itu sebagai “orang gila.” “Dia sudah gila selama bertahun-tahun, dan semua orang tahu itu,” cuit capres petahana itu di Twitter.

Dia juga mengolok kemampuan intelektual lawannya. “Perhatikan bagaimana semua hal buruk. Seperti IQ-nya yang sangat rendah. Tidak lagi dilaporkan? Berita palsu!”

Jajak pendapat terbaru mengungkapkan, kemenangan telak untuk Biden. Polling CNN menyatakan, jumlah suara nasional Demokrat dari 57 persen menjadi 41 persen.

Sebelumnya, Trump kembali berkomentar soal kondisinya di Gedung Putih. Dia menyebut musibah itu sebagai anugerah.

“Saya pikir ini adalah berkah dari Tuhan. Itu adalah berkah terselubung,” kata Trump, merujuk pada pengalamannya menerima kombinasi eksperimental obat yang diberikan di RS Militer Nasional Walter Reed pekan lalu.

Di sisi lain, Trump mengungkapkan kesedihannya: vaksin belum tersedia sebelum hari pemilihan umum. Dia mengatakan, manuver politik telah menghambat kemajuan pengembangan vaksin corona.

“Saya pikir kita harus melakukannya sebelum pemilihan dan, terus terang, politiklah yang terlibat,” ucap Trump. (cnn/qn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: