Menguak Pentingnya Manajemen Pemberdayaan Guru

Sekolah yang memiliki keunggulan budaya mutu dapat dilihat dari beberapa variabel. Yang memengaruhinya: prestasi, kondisi fisik, lingkungan sekolah, dan budaya sekolah. Menurut Kemendikbud, budaya mutu sekolah tercermin pada komponen: (1) pembelajaran intrakurikuler yang efektif, (2) kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung pembentukkan karakter peserta didik, (3) kepemimpinan kepala sekolah disertai dengan manajemen berbasis sekolah, (4) pengelolaan perpustakaan yang mendukung pembelajaran yang efektif dan menumbuhkembangkan budaya baca warga sekolah, dan (5) lingkungan sekolah yang merefleksikan kondisi bersih, rapih, dan sehat.
Pengembangan budaya mutu sekolah merupakan upaya perluasan perhatian dan tindakan untuk mengembangkan budaya mutu sekolah yang berfokus pada: (1) perencanaan yang terukur, (2) pengorganisasian yang jelas, 3) pelaksanaan yang efektif dan efisien, 4) monitoring dan evaluasi kemajuan secara berkelanjutan.
Idris Apandi membagi mutu sekolah meliputi 3 hal: (1) mutu input (segala hal yang diperlukan untuk berlangsungnya pembelajaran. Seperti guru, siswa, bahan ajar, dan sarpras), (2) mutu proses (kegiatan pembelajaran dan perubahan tingkah laku siswa), dan (3) mutu output (prestasi, baik akademik maupun nonakademik).
Pengembangan budaya mutu diperlukan untuk merekonstruksi atmosfer mutu pendidikan. Sebagai tolok ukur yang paling vital. Dalam menjawab persoalan global. Yang bersifat gradual. Pengembangan budaya mutu sekolah dimaksudkan untuk mewujudkan sekolah yang memiliki budaya mutu. Dalam memberikan layanan prima dan menjadi patok duga (benchmark) bagi sekolah lain. Menjadi acuan bagi pembinaan para pemangku kepentingan. Yang akan memberi imbas keberhasilannya kepada sekolah lain. (*Kandidat Doktor Manajemen Pendidikan Unmul Samarinda)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: