Kapal Pengangkut Barang Tak Bisa Berlayar, Warga Pulau Enggano Terancam Krisis Pangan dan Energi

Kapal Pengangkut Barang Tak Bisa Berlayar, Warga Pulau Enggano Terancam Krisis Pangan dan Energi

Kapal tak berlayar ke Pulau Enggano akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.-istimewa-

BALIKPAPAN, NOMORSATUKALTIM – Akibat kapal pengangkut barang dari Bengkulu tak bisa beroperasi menjangkau pulau terluar, ribuan warga Pulau Enggano di Kabupaten Bengkulu Utara terancam krisis pangan hingga energi.

Dilansir Beritasatu, kapal tak berlayar ke Pulau Enggano akibat pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu sehingga kapal tak bisa mengangkut berbagai kebutuhan pokok maupun sekunder.

Bahkan kebutuhan energi untuk Listrik juga mengancam warga Enggano hidup tanpa Listrik. BBM jenis solar untuk listrik diperkirakan hanya bisa bertahan hingga 20 hari ke depan.

Selain itu, para nelayan Enggano juga tak bisa menjual ikan hasil tangkapan ke Kota Bengkulu.

BACA JUGA: Sarbumusi Sebut Satgas PHK Bukan Solusi, Irham: Fokus Ciptakan Lapangan Kerja

BACA JUGA: 11 Pendulang Emas di Yahukimo Dilaporkan Tewas Dibantai KKB

Stok bahan bakar minyak (BBM) untuk transportasi darat dan laut telah menipis di Pulau Enggano. BBM untuk kendaraan hanya bertahan sekitar 10 hari ke depan.

Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan, pihaknya sudah menemui Direktur Utama PT Pelindo untuk memastikan percepatan pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai agar kapal bisa berlayar lagi ke Pulau Enggano.

"Pemprov minta pengerukan kedalaman dari 3 meter agar bisa ditambah minimal 6 meter. Kita doakan insyaallah dengan penambahan kapal keruk yang lebih besar ini bisa mempercepat pelabuhan bisa pulih kembali," kata Helmi dikutip dari Beritasatu, Sabtu (12/4/2025).

Pelindo, ungkap Helmi, setuju bahkan mereka akan merevitalisasi Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu sehingga pelayaran ke Pulau Enggano dan sekitarnya semakin lancar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: