DLHK Kukar Datangi Dua Perusahaan Penyebab Serangan Debu di SMPN 2 Loa Kulu

DLHK Kukar Datangi Dua Perusahaan Penyebab Serangan Debu di SMPN 2 Loa Kulu

Penyiraman di areal pertambangan PT ABP untuk meminimalisasi meningkatnya volume debu. (Rafii/DiswayKaltim)

Kukar, DiswayKaltim.com - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara selasa (27/8/2019) pagi melakukan pengawasan dan pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) di PT ABP dan PT BKS, buntut serangan debu di SMPN 2 Loa Kulu.

"Jadi nanti ada analisa kami, lalu kita sandingkan dengan dokumen amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) mereka apakah sudah dilakukan sesuai amdal mereka," ujar Kabid Penegakan Hukum Lingkungan Riduan pada DiswayKaltim.com, Selasa (27/8/2019).

Saat ditanya apakah kedua perusahaan telah melakukan pelanggaran, pihaknya tidak banyak berkomentar. Riduan menambahkan DLHK Kukar hanya fokus menunggu hasil analisa yang telah ditemukan oleh Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup Daerah (PPLHD) di lapangan.

"Yang penting apa yang menjadi keluhan masyarakat dan SMPN 2 Loa Kulu sudah kami tindaklanjuti," lanjut pria berkacamata ini.

Group Leader (GL) CSR PT ABP, Widoretno mengatakan jika penanganan debu di internal perusahaan sendiri yakni dengan penyiraman secara rutin di wilayah kerja PT ABP serta di stockpile.

"Untuk sejak kemarau intensitas penyiraman kami lakukan 2 kali lipat," ujar Widoretno.

Selain itu PT ABP juga memasang jaring untuk mengurangi dan mencegah debu terbang ke wilayah pemukiman.

Ketua Teknik Tambang PT BKS, Harry Kriswantoro juga menanggapi kunjungan yang dilakukan oleh DLHK Kukar. Hingga saat ini pihaknya juga sedang mengevaluasi permasalahan tersebut secara internal.

Harry menambahkan jika perusahaan sudah memenuhi kewajiban yang tertulis di dokumen amdal. Diantaranya pemantauan udara, penyiraman wilayah kerja operasi, hingga pemasangan jaring net untuk menghalau debu keluar.

"Meminimalkan pengaruh-pengaruh negatif atau debu-debu yang keluar dari areal stockpile," terang Kepala Teknik Tambang PT BKS, Harry Kriswantoro.

Saat ditanya mengenai adanya jaring net yang terlihat rusak dan tidak terpasang sebagaimana semestinya, Harry menampik hal tersebut. Menurut dia jaring net tersebut masih dalam proses perbaikan.

Dari pengakuannya, perbaikan ini sudah berjalan sejak dua minggu lalu, yakni proses penjahitan dan pemasangan di tiang jaring net.

"Saat ini lagi progress perbaikan, sudah ada kontrak (perbaikan) dengan kontraktor," tutupnya. (M3/boy)

Berita terkait  : Diserang Debu Batu Bara Lantai SMPN 2 Loa Kulu Menghitam 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: