Borneo FC Kecewa Liga 1 Dibatalkan Tiba-Tiba
Samarinda, nomorsatukaltim.com – Borneo FC benar-benar kecewa. Sehari sebelum berangkat ke Madura. Liga dibatalkan.
Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tidak memberi izin keramaian pada PT Liga untuk menggelar Liga 1 dan 2. Alasannya adalah tingkat penyebaran COVID-19 masih tinggi.
Borneo FC sejatinya paham benar soal pandemi ini. Yang jadi perkara adalah, tidak terbitnya izin keramaian itu benar-benar mendekati kick off lanjutan Liga 1.
Karena hingga Senin (28/9/2020) sore. Pesut Etam masih berlatih seperti biasanya. Bahkan Ahmad Amiruddin mengonfirmasi bahwa Selasa 29 September adalah terakhir kali tim berlatih di Samarinda. Karena setelahnya bakal terbang ke Pulau Jawa.
Tapi pada Senin malam. Kabar tentang tidak terbitnya izin keramaian dari Polri langsung menghancurkan harapan untuk kembali berlaga itu. Memang Polri mengembalikan kebijakan kompetisi pada PSSI. Tapi tanpa adanya izin menggelar acara. Tidak mungkin kompetisi berlanjut.
"Kecewa pastilah ada, karena kita sudah menjalani beberapa kali meeting dan tidak ada sama sekali bahasan perihal izin keamanan dari kepolisian,” ungkap Farid Abubakar. Manajer Borneo FC, Selasa (29/9).
Sedikit tarik ke belakang. Liga Indonesia dihentikan usai pekan ketiga. Tepatnya pada akhir Maret. Seluruh tim langsung membubarkan diri. Pemain pulang ke kampung halaman masing-masing. Kala itu virus corona baru masuk Indonesia.
Meski diliburkan. Tim tetap harus membayar gaji pemain dan ofisial. Memang angkanya diturunkan menjadi maksimal 25 persen dari nominal awal. Tapi tetap saja, itu merupakan pengeluaran bagi klub. Terlebih dalam rentang waktu itu tidak ada sama sekali pemasukan yang didapat.
Tiga bulan tanpa kepastian. Klub mulai gelisah. PT Liga masih berkeinginan untuk melanjutkan liga. Melalui diskusi panjang. Ditetapkan Oktober, Liga 1 dan 2 akan dimainkan lagi.
Dan terbarunya adalah, PSSI resmi menunda liga selama 1 bulan.
TIM DIKUMPULKAN
Maka pada pertengahan Agustus, Borneo FC. Begitu juga dengan tim lainnya. Mulai mengumpulkan pemainnya. Dengan melalui swab test terlebih dahulu. Yang dananya dari kas klub. Yang diswab menyentuh angka 50 orang. Tentu tidak murah.
Aktivitas klub seolah kembali normal. Berlatih hingga melakukan uji coba. Dilakukan dengan sangat menerapkan protokol kesehatan.
Operator juga tetap menjalin komunikasi dengan klub. Beberapa hal teknis terus dibicarakan. Dari masalah protokol kesehatan. Sampai perkara jadwal.
Bisa dibilang, perencanaan project restart Liga Indonesia ini sangat rapi dan terencana. Walau belakangan ada perubahan jadwal pertandingan. Bukan rencana sehari dua hari. Tapi sudah dipersiapkan berbulan-bulan.
“Tapi terkesan sekarang liga ini menjalankan kelanjutan liga secara terburu-buru," ujar Farid.
SUDAH KELUAR BANYAK UANG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: