Timor Leste setelah Pisah dari Indonesia

Timor Leste setelah Pisah dari Indonesia

Jakarta, nomorsatukaltim.com - Dilansir laman Heritage, skor kebebasan ekonomi Timor-Leste adalah 45,9. Hal itu menjadikan Timor Leste menduduki peringkat ke-171 negara di dunia dalam indeks 2020.

Di kawasan Asia-Pasifik, Timor Leste berada di peringkat ke-40 di antara 42 negara. Skor keseluruhannya jauh di bawah rata-rata kawasan maupun dunia. Perekonomian Timor Leste mencatat sedikit tanda-tanda kebebasan ekonomi sejak dimasukkan dalam Indeks pada tahun 2009.

Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Timor Leste lemah. Perekonomian negara itu bergantung pada pengeluaran pemerintah yang didanai oleh penarikan dari Dana Perminyakan.

Laporan resmi Bank Dunia pada 2020 menyebutkan, pertumbuhan ekonomi Timor Leste masih lambat dibandingkan negara-negara Asia Tenggara. Negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini masih jadi salah satu negara paling miskin di dunia.

PENDAPATAN PER KAPITA

Mengutip laporan United Nations Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara. Angka PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai 2.356 dolar AS atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020. Capaian itu masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada 2019 sebesar 4.174,9 dolar AS atau sekitar Rp 60 juta.

Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia. Terutama barang-barang impor. Timor Leste masih mengandalkan pemasukan dari hasil minyak. Pada 2019, produksi minyak Timor Leste mencapai 38 juta barel setara minyak (BOE). Yang banyak dikerjasamakan dengan Australia.

Sementara itu, mengutip data Timor Leste Economic Report yang dirilis Bank Dunia pada April 2020, ekonomi Timor Leste bakal semakin terpuruk di tahun ini. Karena pandemi virus corona (COVID-19) dan kondisi politik yang belum stabil. Pemerintah Timor Leste sudah mencairkan dana sebesar 250 juta dari Petroleum Fund. Di mana 60 persennya digunakan untuk penanganan COVID-19.

Hambatan lain untuk kebebasan ekonominya adalah korupsi yang merajalela dan tidak efektifnya peradilan. Sehingga melemahkan integritas pemerintah. Di sisi lain, Komisi antikorupsi independen tidak memiliki kewenangan untuk menangkap atau menuntut. Sebagian besar proses pengadaan publik masih buram.

INVESTASI MELEMPEM

Menurut Bank Dunia, pertumbuhan investasi swasta di Timor Leste itu masih saja melempem dari tahun ke tahun pasca-merdeka. Ini terkait dengan stabilitas politik dan ekonomi di negara itu yang masih bergejolak. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga terus mengalami peningkatan.

“Timor Leste menyambut baik pertumbuhan PDB. Tetapi reformasi masih jadi kunci untuk mengejar potensi investasi dari sektor swasta. Sesuai dengan target pemerintah yang menetapkan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen dan penciptaan setidaknya 600.000 lapangan kerja baru per tahun,” jelas Pedro Martins, Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor Leste.

Meski investasi sektor privat yang masuk tergolong rendah, negara ini masih menikmati stabilitas ekonomi makro dan inflasi yang masih terkendali.

Kredit ke sektor swasta juga masih bisa tumbuh 13 persen. Terutama didorong permintaan dari sektor rumah tangga. Namun, neraca fiskal Timor Leste terbilang buruk. Karena anggaran pengeluaran publik yang terus meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: