Selandia Baru Alami Resesi Pertama dalam Satu Dekade
Walau terdapat lebih dari 100.000 “warga baru”, pasar tenaga kerja tetap sempit. Sehingga para pekerja tanpa pengalaman luar negeri akan mengalami kesulitan. Gairah melihat dunia diyakini juga akan berperan dalam keputusan orang Selandia Baru untuk meninggalkan kampung halaman. Namun ada satu elemen yang akan mengganggu keseimbangan, yaitu rasa cinta yang begitu mendalam.
Secara umum, menurut Spoonley, arus balik yang terpaksa, di mana imigran wajib meninggalkan kampung halaman dan kembali ke negara asal, menciptakan kemarahan dan rasa sakit hati. Keinginan kuat untuk kembali hijrah diyakini akan tetap tinggi. Namun kini Spoonley merujuk rasa syukur mendalam yang dirasakan para perantau dari Selandia Baru yang justru mendorong mereka untuk tinggal lebih lama di kampung halaman.
“Saat ini banyak orang yang kembali merasakan syukur. Karena berada di negara yang berjalan secara normal. Di mana mereka dapat memperjuangkan kehidupan mereka,” ucapnya. (cnn/dw/kmp/qn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: