Dulunya Sopir Anggota Dewan, Kini Pemuda Ini Jadi Wakil Rakyat

Dulunya Sopir Anggota Dewan, Kini Pemuda Ini Jadi Wakil Rakyat

Muhammad Syarifuddin. (qn/DiswayKaltim) Samarinda, DiswayKaltim.com – Dulu dia seorang supir yang digaji untuk mengantarkan penumpang. Tapi kini dia digaji untuk membawa aspirasi rakyat. Begitulah sekelumit cerita dari Muhammad Syarifuddin, anggota DPRD Samarinda termuda. Dari dapil II (Samarinda Seberang, Palaran, dan Loa Janan Ilir). Jat, sapaan akabnya berhasil meraih 1.278 suara. Sebelum terjun di medan politik praktis, Jat meniti karir sebagai aktivis kampus, yakni di Pergerakkan Mahasiwa Islam Indonesia (PMII) cabang Samarinda. “Saya sering ikut demonstrasi dengan teman-teman mahasiswa. Di situ saya mulai memahami masalah-masalah Samarinda,” bebernya. Purna dari kampus, Jat memutuskan bergabung di PKB. Alasannya karena memiliki kedekatan emosional dengan sejumlah petinggi partai. Selain itu, secara ideologis juga selaras dengan nilai-nilai yang diperjuangkan di PMII. Tapi karirnya kala itu belum semulus sekarang. Jat sempat bekerja sebagai tenaga kontrak di Fraksi PKB DPRD Kaltim selama beberapa bulan. Bahkan dia pernah menjad supir salah satu anggota DPRD Kaltim. Takdir berkata lain. Tahun ini dia memeranikan diri bertarung memperebutkan kursi wakil rakyat di DPRD Samarinda. Jat mengaku diuji dengan medan persaingan yang begitu berat. Ia bertarung dengan para politisi senior. Meski begitu, Jat mengaku tak gentar. Bermodal ilmu dari kampus, secara perlahan pria 27 tahun ini mempelajari strategi dan taktik dalam persaingan memperebutkan suara rakyat. “Saya juga memiliki mentor politik. Beliau ketua Dewan Pimpinan Wilayah PKB Kaltim, Syafruddin. Dari beliaulah saya banyak belajar politik,” sebutnya. Bersaing dengan politisi senior dan berpengalaman membuatnya dipandangan sebelah mata. Tetapi Jat tak berkecil hati. Dia berhasil mementahkan pandangan bahwa pendatang baru acap gagal bersaing di pemilu. Tak bisa dipungkiri faktor kesukuan ternyata turut andil memenangkan dirinya. Jat mengaku memiliki kerabat dari Suku Bugis. Rupanya kerabatnya tersebut punya pengaruh untuk memengaruhi calon pemilih. Alhasil, dia keluar sebagai pemenang. Bertengger bersama para politisi papan atas di Samarinda seperti Jasno (PAN), Joha Fajal (Nasdem), Laila Fatihah (PPP), Guntur (Demokrat), Sarlena Layuk dan Elnathan Passamebe (Gerindra), Anhar SK (PDIP), M Yusran (Golkar), dan Syamri Syahputra (PKS). Jat membawa misi besar memperjuangkan nasib rakyat di dapilnya. Dia melihat tiga kecamatan yang akan diperjuangkannya masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah. “Baik di bidang kesehatan, pembangunan infrastruktur, pendidikan, maupun ekonomi, di sana sangat dibutuhkan sentuhan pemerintah. Itulah yang akan saya perjuangkan lima tahun ke depan,” ucapnya. (qn/boy)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: