Berikut Tiga Hotel Penyumbang Pajak Terbesar di Balikpapan

Berikut Tiga Hotel Penyumbang Pajak Terbesar di Balikpapan

Balikpapan, DiswayKaltim.com - Realisasi pajak daerah dari sektor perhotelan hingga pertengahan Agustus 2019 turun. Angkanya baru Rp 24,6 miliar atau 58,77 persen dari target Rp 41,9 miliar dalam RAPBD-P Balikpapan.

Sekretaris Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPDRD) Balikpapan, Haemusri Umar mengatakan, realisasi sampai Agustus ditargetkan sebesar 66,67 persen. Jadi, kurang 7,9 persen untuk memenuhi target Agustus dari posisi saat ini.

Menurutnya, saat ditemui di kantornya, Kamis (15/8/2019), kontribusi terbesar pajak perhotelan disumbang Grand Jatra Hotel yang tercatat di BPPDRD rata-rata omzet perbulan mencapai Rp 4,5 miliar. Menyumbang pajak daerah sekitar Rp 450 juta.

Peringkat kedua terbesar kontribusi pajak perhotelan diraih Astara Hotel Balikpapan dengan tingkat okupansi yang cukup tinggi. Mulai Januari hingga Juli 2019 omzetnya sebanyak Rp 2,3 miliar dan menyumbang untuk pajak daerah sebanyak Rp 230 juta.

Sementara kontribusi ketiga besar diraih Hotel Grand Tjokro di kasawan dekat Bandara. Hotel ini dalam sebulan bisa meraup omzet rata-rata Rp 1,5 miliar. Berarti kontribusi pajaknya sekitar Rp 150 juta perbulan.

Haemusri mengakui bahwa realisasi penerimaan pajak dari sektor perhotelan tahun ini cenderung menurun dari tahun lalu.

"Target capaian pajak hotel pada tahun 2018, sebesar Rp 42 miliar. Sedangkan realisasinya sebesar Rp 44,2 miliar. Jadi, capaian itu melampaui target," jelasnya.

Namun, lanjutnya, "Jika dilihat dari realisasi pada pertengahan tahun ini, kemungkinan menurun. Saya belum lihat detail datanya, Januari sampai Juli 2018 realisasinya berapa. Tapi yang jelas, jika dibandingkan ada penurunan," ungkapnya.

Diperkirakan penurunan itu disebabkan oleh berkurangnya event nasional, regional maupun lokal, yang biasa digelar di hotel, sehingga pendapatan hotel ikut menurun.

"Penurunan itu disebabkan berkurangnya event yang digelar pemerintah dan swasta di hotel. Ditambah lagi, beroperasinya bandara APT  Pranoto membuat sebagian konsumen yang biasanya transit di Balikpapan dan menginap di hotel berpindah ke Samarinda," terangnya. (m6/dah)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: