Wakil Rakyat Emosi dengan Sikap Gubernur, Diminta Datangkan 10 Gajah Thailand
Rusman Yaqub setelah Rapat Paripurna siang tadi, Selasa (11/6/2019).
Samarinda, DiswayKaltim - Rapat paripurna DPRD Kaltim, Selasa (11/6) mendadak ramai oleh interupsi para wakil rakyat. Sekitar enam anggota dewan menyuarakan kekesalan perihal banjir yang melanda sejumlah daerah.
Nada bicara para wakil rakyat pun cukup tegas. Rusman Yaqub di antaranya. Politisi dari PPP dapil Samarinda. Menurut dia belum ada upaya nyata dari pemerintah untuk mengurangi debit air saat banjir. Rusman bahkan menyindir pemerintah yang hanya melakukan upaya sementara, seperti memberikan bantuan pangan, tapi tidak menuntaskan persoalan inti yakni mengurangi debit air.
"Berkunjung itu tepat, dengan menunjukkan keprihatinan dan solidaritas. Tapi yang penting bagaimana mengurangi debit air. Jangan hanya fokus datangi korban tapi tidak pernah dituntaskan," tegas Rusman.
Bahkan, dia meminta pimpinan dewan memanggil pemerintah untuk diminta komitmen serta tindakan ril. “Yang diperlukan rakyat hari ini adalah bagaimana agar air itu cepat turun, kalau tidak cepat turun itu semakin menambah penderitaan rakyat. Saya setuju kita harus prihatin tapi solusi teknis nya apa. Seharusnya Dinas PUPR buat itu," katanya lagi.
Rusman mengaku belum pernah melihat desain atau rancangan dan hasil konkret dari pemerintah untuk mengurangi debit air. Disinggung soal kemauan menganggarkan, pihaknya mengaku sudah menjalankan. "Ya Allah, kami ini kurang apalagi. Tinggal di pelaksanaan saja," ucapnya.
Emosi Rusman belum mereda. Ia merasa kecewa dengan pernyataan gubernur Kaltim Isran Noor yang menyebut solusi banjir cukup disediakan pawang.
“Kalau mau konyol-konyolan apalagi selain pawang? Itu datangkan saja 10 gajah Thailand biar disedot semua air banjir itu," katanya, balik menyindir.
Hal serupa juga disuarakan Martinus, Politisi PDIP. Kata dia untuk mengubah kota dibutuhkan sosok kepemimpinan yang tegas. "Kita perlu orang seperti Ahok, tegas, cepat bertindak," katanya.
Pun begitu dengan Siti Komariah. Menurut dia pemerintah perlu lakukan pemetaan persoalan penanganan banjir. Bahkan di beberapa tempat warga mengaku kekurangan air bersih dan mengeluh aliran listrik padam.
“Kita harus meminimalisasi jumlah air. Areal resapan sangat kurang," tegas Komariah. (m3/dah)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: