Bankaltimtara

Studi Ungkap Negara Bahagia Punya Warga Lebih Sehat dan Umur Panjang, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Studi Ungkap Negara Bahagia Punya Warga Lebih Sehat dan Umur Panjang, Ini Penjelasan Ilmiahnya

Studi Ungkap Negara Bahagia Punya Warga Lebih Sehat dan Umur Panjang-istimewa-

Negara dengan masyarakat yang puas terhadap pelayanan publik, stabilitas politik, dan keadilan sosial akan memiliki populasi yang lebih sehat secara menyeluruh.

Psikolog dan peneliti kebahagiaan terkemuka, Sonja Lyubomirsky, menilai hasil penelitian ini sebagai terobosan penting dalam memahami hubungan antara kebijakan publik, kesejahteraan emosional, dan kesehatan populasi.

BACA JUGA:BEStar Samarinda Juara Indonesia Menari 2025 di Balikpapan, Padukan Energi Tradisi dan Modernitas

“Secara tradisional, kebahagiaan dianggap sebagai semacam kemewahan, sesuatu yang sekadar menyenangkan. Namun, studi ini menunjukkan bahwa kebahagiaan bisa menjadi variabel penting dalam kesehatan masyarakat,” ujar Lyubomirsky.

Ia menambahkan, kebahagiaan yang dimaksud bukan sekadar rasa senang sesaat, melainkan stabilitas, rasa aman, dan kualitas hidup yang baik.

Negara yang warganya hidup tanpa stres kronis akibat kemiskinan, polusi, atau ketidakpastian politik, cenderung memiliki masyarakat yang lebih sehat secara fisik dan mental.

Meski demikian, Lyubomirsky juga mengingatkan bahwa kebahagiaan bukan satu-satunya faktor penentu kesehatan seseorang.

Faktor genetik, perilaku hidup, serta lingkungan sosial turut berperan besar dalam menentukan risiko kematian akibat penyakit kronis.

“Kita tidak ingin memberi kesan bahwa cukup dengan bahagia, seseorang pasti akan sehat. Namun, jelas bahwa kebijakan yang menumbuhkan kesejahteraan emosional masyarakat dapat menjadi bagian penting dari strategi kesehatan masyarakat,” tegasnya.

BACA JUGA: UNICEF Peringatkan Bahaya Iklan Makanan Tinggi Gula, Ancam Kesehatan Anak Indonesia

Dengan temuan ini, para peneliti menegaskan pentingnya pendekatan holistik dalam pembangunan nasional.

Pembangunan tidak hanya diukur melalui pertumbuhan ekonomi dan infrastruktur, tetapi juga melalui indeks kebahagiaan, keadilan sosial, dan keseimbangan hidup masyarakat.

Negara yang bahagia, pada akhirnya, adalah negara yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi di panggung global.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait