2 Penalti dan Bola Mati Jadi Petaka Borneo FC di Markas Malut United
Matheus “7” Pato sang ujung tombak Pesut Etam yang berhadapan dengan lawan saat memberikan serangan berbahaya ke gawang Malut United-(Foto/ X @BorneoSMR)-
BACA JUGA: Iming-imingi Uang Tambahan, Penjual Bakso di Balikpapan Cabuli Karyawannya Selama 6 Tahun
Namun, Nadeo Argawinata tampil gemilang dengan penyelamatan penting.
VAR Tutup Kekalahan Borneo FC
Drama terjadi di penghujung laga. Meskipun tambahan waktu hanya diberikan 4 menit, pertandingan berlangsung hingga menit ke-100.
Wasit mengecek VAR untuk meninjau kontak yang terjadi antara Nadeo dan pemain Malut United di kotak penalti.
Wasit akhirnya kembali menunjuk titik putih, memberikan penalti kedua untuk tuan rumah.
BACA JUGA: Dampak Efisiensi Anggaran, Kuota PTSL di Paser Berpotensi Berkurang
BACA JUGA: Hadapi Krisis Guru, Disdikpora PPU Terapkan Skema KKI
Eksekusi penalti sukses menambah keunggulan Malut United menjadi 3-0, sekaligus menjadi skor akhir pertandingan.
Meski kalah, statistik menunjukkan dominasi Borneo FC.
Pesut Etam mencatatkan 46 serangan berbahaya, jauh lebih banyak dibandingkan Malut United yang hanya 25.
Namun, 2 penalti dan 1 gol dari bola mati memastikan Borneo FC pulang tanpa poin.
BACA JUGA: Pemkab Paser akan Pangkas Belanja Daerah Meski Target Pembangunan Kena Imbas
BACA JUGA: Stadion Segiri Samarinda Akhirnya Berfungsi, Borneo FC Tidak Main di Batakan Lagi
Dengan hasil ini, Borneo wajib segera bangkit, mengingat posisi mereka masih tertahan di peringkat ke-7 klasemen sementara BRI Liga 1.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

