Bankaltimtara

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan dan Idulfitri, Kemenag Tunggu Hasil Sidang Isbat

Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadan dan Idulfitri, Kemenag Tunggu Hasil Sidang Isbat

ilustrasi melihat hilal-(istimewa)-

NOMORSATUKALTIM - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan dan Idulfitri 1446 H/2025 M berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal yang digunakan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid.

“PP Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1446 Hijriyah jatuh pada Sabtu Pahing, 1 Maret 2025,” ujar Sekretaris PP Muhammadiyah, M Sayuti, dalam konferensi pers pada 12 Februari 2025.

Sementara itu, Idulfitri atau 1 Syawal 1446 H ditetapkan jatuh pada Senin, 31 Maret 2025.

Penetapan ini mengikuti hasil perhitungan astronomi yang menunjukkan hilal sudah wujud pada tanggal tersebut.

Lalu apakah Kementerian Agama (Kemenag) akan menetapkan tanggal yang sama untuk awal Ramadhan dan Idulfitri tahun ini?

BACA JUGA :  Ketahui Jadwal Puasa Nisfu Syaban 2025, Tata Cara, Bacaan Niat, dan Keutamaannya

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa penentuan awal Ramadhan dan Idulfitri di Indonesia akan tetap dilakukan melalui sidang isbat, sebagaimana yang telah menjadi tradisi setiap tahunnya.

“Seperti tahun-tahun sebelumnya, sidang ini akan dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk perwakilan ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), ahli falak, serta perwakilan DPR dan Mahkamah Agung,” kata Rokhmad dalam keterangannya pada 15 Februari 2025.

Sidang isbat ini bertujuan untuk mengonfirmasi hasil perhitungan astronomi dengan metode rukyatul hilal atau pemantauan langsung bulan sabit di berbagai titik di Indonesia.

Berdasarkan data hisab, ijtimak awal Ramadhan 1446 H diperkirakan terjadi pada Jumat, 28 Februari 2025, sekitar pukul 07.44 WIB.

Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais Binsyar) Ditjen Bimas Islam Kemenag, Arsad Hidayat, posisi hilal pada hari itu di seluruh wilayah Indonesia sudah berada di atas ufuk dengan ketinggian antara 3° 5,91' hingga 4° 40,96' dan sudut elongasi antara 4° 47,03' hingga 6° 24,14'.

BACA JUGA :  Nutrisi Tidak Harus dari Makanan Mentah, Penuhi Gizi Berpedoman Isi Piringku

“Dengan kriteria ini, secara astronomi, terdapat indikasi kuat bahwa hilal akan terlihat,” jelas Arsad.

Namun, ia menegaskan bahwa keputusan resmi akan tetap ditentukan dalam sidang isbat yang dipimpin oleh Menteri Agama, Nasaruddin Umar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: