Bankaltimtara

Kata Bupati Kutim Soal Warganya yang Tolak Bantuan Sepeda Motor Gratis

Kata Bupati Kutim Soal Warganya yang Tolak Bantuan Sepeda Motor Gratis

Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman.-Sakiya/Disway Kaltim -

Ardiansyah memastikan bahwa wilayah yang belum menerima alokasi penuh tetap menjadi prioritas pada tahun-tahun mendatang. Target penyelesaian menyeluruh diproyeksikan rampung pada tahun 2026.

“Untuk desa kalau tidak salah masih ada tujuh atau delapan yang belum. Insyaallah mungkin di 2026 ini,” ujarnya.

Sementara untuk wilayah kelurahan, ia menyebut sebagian besar sudah memasuki tahap akhir. Meski demikian, beberapa wilayah masih menunggu kesiapan administrasi dan teknis agar program dapat dilanjutkan sesuai standar.

“Kelurahan tinggal dua. Meskipun kemarin masih ada sisa sekitar delapan, itu mungkin akan diberikan kalau mereka siap,” terangnya.

Sebagai langkah antisipasi, pemerintah daerah menyiapkan skema alternatif apabila terdapat desa atau kelurahan yang belum memenuhi syarat teknis. 

Program bisa dititipkan sementara melalui kelurahan terdekat untuk memastikan tidak terjadi stagnasi layanan.

“Kalau tidak memungkinkan, mungkin akan dititip ke lurahnya. Kemungkinan besar begitu,” kata Ardiansyah.

BACA JUGA:Pemkab Kutim Serahkan 56 Unit Motor kepada Ketua RT di Teluk Lingga

Ia berharap masyarakat dapat memahami situasi penyesuaian tersebut. 

Pemerintah, kata dia, tetap berkomitmen melaksanakan program secara bertahap dan terukur agar manfaat pembangunan dapat dirasakan merata di seluruh wilayah Kutai Timur.

Diberitakan sebelumnya, Forum RT Kelurahan Singa Geweh Kecamatan Sangatta Selatan secara resmi menolak bantuan kendaraan operasional yang merupakan program Pemka Kutim itu.

Ketua Forum RT Kelurahan Singa Geweh, Chalvin S. Mangera, menegaskan sikap tersebut karena menganggap proses pembagian tidak adil dan proporsional.

Menurut Chalvin, bantuan motor yang seharusnya direalisasikan secara merata justru dialokasikan bertahap. Dan menempatkan Singa Geweh sebagai kelompok terakhir dalam distribusi.

“Itu program bupati yang harusnya direalisasikan secara adil, arif, dan bijaksana kepada sasaran. Tapi kenyataannya, Kelurahan Singa Geweh justru ditempatkan di bagian belakang,” ujar Chalvin, saat di konfirmasi melalui telepon, Kamis 4 Desember 2025.

Ia menjelaskan, dari total 35 RT di Singa Geweh, hanya delapan unit motor yang direncanakan diserahkan pada tahun anggaran 2025.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: