Bankaltimtara

Anggaran Terbatas, Perayaan HUT Kutim Ke-26 Tanpa Pakai APBD

Anggaran Terbatas, Perayaan HUT Kutim Ke-26 Tanpa Pakai APBD

Kantor Bupati Kutim.-Sakiya/DIsway Kaltim-

KUTIM, NOMORSATUKALTIM - Meski anggaran terbatas, perayaan HUT ke-26 Pemkab Kutim tetap diselenggarakan. Namun kali ini tidak murni mengandalkan APBD.

Ya, pemkab akan mengandalkan swadaya bersama sejumlah pihak. Seperti swasta, paguyuban, hingga partisipasi masyarakat.

Plt Asisten I Setkab Kutim, Trisno, menegaskan bahwa pihaknya tengah menyiapkan konsep baru dalam penyelenggaraan kegiatan.

Yakni melibatkan lebih banyak pihak swasta serta mengedepankan kreativitas tanpa selalu bergantung pada APBD.

BACA JUGA:Dishub Kutim Perjuangkan Slot Penerbangan Reguler ke Balikpapan, Target Launching dalam Waktu Dekat

BACA JUGA:Pemekaran 2 Kecamatan di Kutim Jadi Prioritas, Bengalon dan Sangkulirang Siap Dimekarkan

Menurut Trisno, dalam rapat bersama tim persiapan HUT Kutim, sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) mengaku tidak memiliki anggaran khusus. Namun hal itu bukan menjadi penghalang.

“Tidak semua kegiatan harus berbasis anggaran. Banyak hal yang bisa dilakukan melalui koordinasi, partisipasi masyarakat, maupun melibatkan pihak swasta. Jadi anggaran nol bukan masalah besar,” tegas Trisno, Jumat 29 Agustus 2025.

Ia mencontohkan, salah satu ide yang sedang digodok adalah pelibatan paguyuban se-Kutim. Selama ini, paguyuban mendapatkan dana hibah pembinaan dari pemerintah.

Pada momen HUT Kutim, mereka diharapkan tampil menunjukkan kontribusi nyata tanpa harus menuntut honor.

BACA JUGA:Hari Ini Diingatkan, Besok Dilanggar Lagi, Dishub Usulkan Perda bagi Pelanggar Lalu Lintas

“Kalau semua paguyuban tampil, suasana pasti meriah. Kita sudah siapkan konsumsi, tapi jangan minta honor. Itu bentuk imbal balik dari bantuan yang sudah mereka terima,” jelasnya.

Selain itu, Pemkab Kutim juga mendorong sektor pariwisata untuk ikut aktif. Salah satu gagasan adalah menggelar ekspedisi wisata laut dengan rute Pulau Miang dan beberapa destinasi pesisir Kutim.

Konsep ini, menurut Trisno, bisa berjalan melalui kerja sama bisnis dengan pemilik kapal maupun pelaku wisata.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: