Haul Jamak Raja Kutai, Doa Tak Terputus dari Generasi Saat Ini kepada Leluhur
Acara pembacaan doa Haul Jamak para Raja dan Sultan sekaligus memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1447 Hijriah.-istimewa-
KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Suasana khidmat menyelimuti Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura di Jalan Monumen Timur, Kelurahan Panji, Rabu 17 September 2025.
Puluhan undangan hadir dalam pembacaan doa Haul Jamak para Raja dan Sultan sekaligus memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW 1447 Hijriah.
Acara yang masuk dalam rangkaian Erau Adat 2025 ini menjadi agenda penting bagi Kesultanan Kutai Kartanegara. Tradisi haul jamak bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari upaya melestarikan budaya leluhur yang diwariskan sejak abad ke-13.
Menurut Juru Bicara Kesultanan, Pangeran Aji Noto Negoro Heriansyah, kegiatan tersebut mengandung makna penghormatan sekaligus rasa terima kasih kepada para pendahulu Kesultanan.
BACA JUGA: Sultan Kutai Turunkan 1.000 Pasukan Adat untuk Pengamanan Festival Erau 2025
“Haul Jamak esensinya adalah wujud doa yang tidak terputus dari generasi kini kepada para leluhur,” jelasnya.
Ia menambahkan, Kesultanan Kutai Kartanegara memiliki perjalanan panjang sejak awal berdirinya di Jahitan Layar, Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana pada abad ke-13.
Selanjutnya, pusat kerajaan berpindah ke Pemarangan Jembayan pada abad ke-16, lalu berlanjut ke Tenggarong atau dahulu dikenal dengan sebutan Tangga Arung.
“Perjalanan panjang ini membuktikan bahwa Kesultanan terus hidup melalui garis keturunan dan adat istiadatnya yang harus dijaga,” ujar Pangeran Noto Negoro.
BACA JUGA: Festival Erau 2025 Kutai Kartanegara: Kepala Daerah se-Kaltim dan Sultan se-Indonesia akan Hadir
Lebih lanjut, ia menegaskan, bahwa rangkaian doa haul jamak juga diposisikan sebagai penyemangat untuk menjaga marwah kebudayaan bangsa.
“Wajiblah bagi kita sebagai anak yang sholeh saling mendoakan para leluhur. Ini bukan hanya rutinitas, tetapi kegiatan yang memberi nilai mendalam sebagai khalifah di muka bumi,” tuturnya.
Dalam kegiatan tersebut, pembacaan doa haul turut diiringi lantunan Maulid Barzanji oleh Kelompok Habsi Ash Shoufi. Puncak acara diwarnai tausiah oleh Habib Abdullah bin Abdul Rahman Al Muhdhor, ulama asal Yaman.
Dalam ceramahnya, Habib Abdullah mengajak umat Islam meneladani sikap Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
