Bankaltimtara

Ketua DPRD Kukar: Haul Jamak Momentum Doa untuk Raja, Sultan dan Leluhur

Ketua DPRD Kukar: Haul Jamak Momentum Doa untuk Raja, Sultan dan Leluhur

Ketua DPRD Kukar, Ahmad Yani-Ari Rachiem/Nomorsatukaltim-

KUTAI KARTANEGARA, NOMORSATUKALTIM – Ketua DPRD Kutai Kartanegara, Ahmad Yani menyebut doa Haul Jamak para raja dan sultan sekaligus peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 Hijriah merupakan momentum penting yang harus dirutinkan setiap tahun.

Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri kegiatan di Kedaton Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura, Jalan Monumen Timur, Kelurahan Panji, Rabu 17 September 2025.

Acara yang dihadiri puluhan undangan itu berlangsung khidmat, dengan rangkaian doa bersama, pembacaan barzanji, ceramah, dan selawatan.

Menurut Ahmad Yani, haul bukan sekadar tradisi, melainkan pengingat untuk meneladani Rasulullah SAW sekaligus mendoakan jasa para leluhur.

“Alhamdulillah kami sangat bersyukur karena kegiatan ini terlaksana dengan baik. Intinya adalah bagaimana Rasulullah dijadikan teladan sehingga aktivitas kita menjadi bagian dari syariah yang harus dilaksanakan,” ucapnya.

Ia menegaskan, haul juga menjadi wujud penghormatan bagi para pendahulu yang pernah berjuang membangun Kutai Kartanegara.

“Haul ini menandai bahwa orang-orang terdahulu, pejuang, raja, sultan, maupun orang tua kita harus selalu kita doakan dan kita jadikan wasilah,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Ahmad Yani mengatakan doa yang dipanjatkan masyarakat di haul ini adalah bentuk ibadah yang pahalanya terus mengalir untuk para pendahulu.

“Harapan kami, doa yang disampaikan menjadi bagian dari ibadah. Kita memohon ampunan atas kekurangan dan kesalahan, dan Allah akan mengampuni melalui perantara Rasulullah,” jelasnya.

Ia juga menegaskan dimensi spiritual dari haul ini yang erat kaitannya dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

“Kita meyakini Rasulullah adalah pengantar nur dari Allah. Melalui beliau, kita mendapatkan ampunan serta kebaikan yang tiada terhingga,” katanya.

Ahmad Yani berharap kegiatan haul dapat terus dilaksanakan setiap tahun dan menjadi pembuka rangkaian Erau, sebagai warisan budaya sekaligus pengingat nilai religius.

“Harapan kami kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan rutin setiap tahun. Ini menjadi pembuka terbaik sebelum Erau, sekaligus rangkaian awal yang penuh berkah,” tambahnya.

Ia menilai keberkahan acara semakin lengkap dengan adanya ceramah, barzanji, dan selawatan yang mengiringi doa bersama. Semua rangkaian itu, kata dia, menandakan Kutai Kartanegara akan senantiasa mendapat keberkahan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait