Bankaltimtara

Dukung Kelancaran Natal dan Tahun Baru, BI Kaltim Siapkan Uang Kartal Rp4,8 Triliun

Dukung Kelancaran Natal dan Tahun Baru, BI Kaltim Siapkan Uang Kartal Rp4,8 Triliun

Ilustrasi. Dukung Kelancaran Natal dan Tahun Baru, BI Kaltim Siapkan Uang Kartal Rp4,8 Triliun.-istimewa-ANTARA

"Layanan kas keliling kami arahkan ke gereja-gereja, sekolah Kristiani, serta titik strategis lainnya agar masyarakat dapat dengan mudah menukarkan uang tanpa harus datang ke kantor bank," kata Budi.

Di Kota Balikpapan, layanan kas keliling SERUNAI hadir di Gereja Katolik Santa Theresia, Gereja Pantekosta, Gereja Bethany ‘Favor of God’, serta Gereja Katolik Santa Martinus Lanud.

BACA JUGA:BPBD Berau Gandeng PT Berau Coal Perkuat Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi

Sementara di Kota Samarinda, layanan ini tersedia di Gereja St. Lukas, Gereja Katedral St. Maria ‘Penolong Abadi’, Sekolah Sunodia, dan Sekolah Citra Kasih.

Untuk menjaga pemerataan layanan, BI menetapkan batas maksimal penukaran uang sebesar Rp5 juta untuk setiap orang.

Kebijakan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang sama bagi seluruh masyarakat yang membutuhkan uang pecahan baru.

"Setiap masyarakat dapat menukarkan uang dengan nilai maksimal Rp5 juta per orang agar layanan ini dapat dinikmati secara luas,"jelas Budi.

Selain memastikan ketersediaan uang tunai, Bank Indonesia juga terus menggaungkan gerakan Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah kepada masyarakat.

Budi menekankan pentingnya menjaga fisik uang Rupiah agar tetap layak edar dan terhindar dari kerusakan.

"Cinta Rupiah diwujudkan dengan mengenali ciri keaslian uang melalui metode 3D, yaitu Dilihat, Diraba, dan Diterawang. Selain itu, masyarakat juga perlu merawat Rupiah dengan prinsip 5J: jangan dilipat, jangan dicoret, jangan diremas, jangan distapler, dan jangan dibasahi," tuturnya.

BACA JUGA:Kelompok Tani di Kutai Timur Minta Kepastian Ganti Rugi Lahan, Nilai Terjadi Ketidakadilan Sejak 2010

Lebih lanjut, masyarakat diharapkan bangga menggunakan Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa serta memahami perannya dalam perekonomian nasional.

Pemahaman tersebut dapat diwujudkan melalui perilaku ekonomi yang bijak dan bertanggung jawab.

"Paham Rupiah berarti berbelanja sesuai kebutuhan, mendukung produk dalam negeri, serta membiasakan menabung dan berinvestasi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Budi.

Dengan berbagai langkah tersebut, Bank Indonesia optimistis kebutuhan uang tunai masyarakat Kalimantan Timur hingga awal tahun 2026 dapat terpenuhi dengan baik.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: