Dampingi Korban Kasus Pelecehan Seksual di Tenggarong, LBH JKN: Ini Kejahatan Luar Biasa!

BACA JUGA: Ponpes Ibadurrahman Klarifikasi Perihal Kasus Pencabulan, Kuasa Hukum Korban Desak Kepastian

“Bayangkan, ada korban yang sampai takut keluar rumah. Sementara pelaku masih bisa berinteraksi secara bebas. Ini jelas membuat kondisi psikologis korban makin buruk,” jelasnya prihatin.

Saat ini, dari 10 korban, baru lima yang resmi melapor ke Polsek Tenggarong. LBH JKN tengah mendampingi orangtua korban untuk melengkapi keterangan saksi dan laporan resmi ke pihak kepolisian.

Proses hukum sedang berjalan, meskipun masih terkendala trauma dan ketakutan para keluarga korban.

Wijianto juga menyampaikan bahwa pihaknya menemukan indikasi intimidasi terhadap pelapor melalui pesan singkat WhatsApp di salah satu grup warga.

BACA JUGA: Begini Kronologi Ustaz di Ponpes Kukar Cabuli Santri Sesama Jenisnya

Dalam pesan itu, diduga salah satu orangtua pelaku menulis ancaman terhadap siapa saja yang berani melapor.

“Kami sangat mengecam segala bentuk intimidasi terhadap korban maupun keluarganya. Ancaman seperti itu hanya akan membuat korban semakin tertekan dan menghambat proses hukum,” tegas Wijianto.

Mirisnya, hingga saat ini belum ada langkah konkret dari pemerintah desa maupun pihak sekolah untuk menyelesaikan atau bahkan menanggapi secara serius kejadian ini.

Belum ada proses mediasi, perlindungan terhadap korban, maupun pemisahan pelaku dari lingkungan korban.

BACA JUGA: Fakta Baru Diungkap! Oknum Ustaz Cabul di Kukar Pilih Korban Santri yang Gagah, Ada yang Mirip Artis

“Kami berharap, aparat desa dan sekolah tidak tinggal diam. Sekecil apa pun langkah pencegahan dan perlindungan sangat berarti bagi kondisi mental anak-anak,” katanya.

Sumber: