WSBP Plant Buluminung Bersiap Sambut Rencana IKN ke Kaltim
Salah satu unit yang telah terbangun di WSBP Plant Buluminung. (Robbi/Disway Kaltim)
Penajam, nomorsatukaltim.com - Upaya menyerap potensi pembangunan di Kalimantan, PT Waskita Beton Precast (WSBP) telah bersiap. Salah satunya dengan membangun pabrik di wilayah Penajam Paser Utara (PPU). Plant Buluminung.
"Jadi di Kalimantan ini potensinya menurut kami luar biasa. Terutama untuk infrastruktur," kata Direktur Pemasaran WSBP, Agus Wantoro.
Khususnya di Kaltim ke depan diprediksi akan ada banyak proyek. Baik yang didanai oleh APBN ataupun APBD. Lalu dari BUMN yang berinvestasi. Dari dalam dan luar negeri.
Itu yang menjadi daya tarik. WSBP bakal ikut berpartisipasi dalam industri konstruksi. Melaksanakan proyek infrastruktur di Kaltim. Lewat pabrik yang di Penajam itu.
"Kami sudah antisipasi untuk yang bakal diperlukan dari Waskita Precast. Untuk proyek-proyek infrastruktur, utamanya jalan dan jembatan," jelasnya.
Sebagai perusahaan manufaktur precast, ready mix, quarry, jasa konstruksi dan postension precast concrete telah disiapkan dari potensi yang ada tersebut.
Luasan area pabrik sekira 11,6 hektare. Progres pembangunan telah mencapai 60 persen. Dimulai sejak 2017 lalu. Terdiri dari bangunan kantor dan beberapa unit workshop produk kontruksi.
Produk kontruksi yang persiapkan utamanya untuk mensupport infrastruktur jalan tol dan jembatan. Lalu juga infrastruktur gedung. Kapasitas produksinya mencapai 250.000 ton beton per tahun.
Pabrik ini juga diproyeksikan mendukung rencana pemindahan ibu kota negara (IKN) di Kaltim. Pun, memcover proyek-proyek yang ada di Kalimantan Utara dan Selatan. Lalu mengarahkan ke daerah di Indonesia bagian timur.
"Awalnya belum ada rencana IKN. Kebetulan ada, ya itu sebagai anugerah," ucap Agus.
Target rampung pembangunan keseluruhan tahun depan. Pada semester pertama 2021. Jadi di semester kedua 2021 sudah bisa beroperasi.
"Jadi perkiraan saat itu, pandemi juga sudah berakhir. Begitu pula proyek IKN juga mungkin sudah dimulai," ujarnya.
Lebih lanjut, pihaknya juga merencanakan untuk membangun plant baru di wilayah Sepaku. Jaraknya sekitar 35 kilometer dari kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP).
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:

