Harga Tandan Buah Segar Naik, Petani Sawit Semakin Untung

Lita juga mengingatkan para petani untuk terus menjaga kualitas tanaman sawit mereka.

"Tanpa pemupukan yang rutin dan perawatan yang baik, hasil panen tidak akan maksimal," ujarnya.

Ia menjelaskan, kelapa sawit merupakan tanaman yang boros pupuk,jika tidak dipupuk, buahnya kecil-kecil dan kualitasnya kurang.

Sehingga, dengan harga yang bagus seperti sekarang, petani juga perlu menyisihkan hasil penjualannya untuk membeli pupuk.

BACA JUGA : Hilirisasi Cokelat Lokal, PT Berau Coal Gelar Pelatihan Pengembangan Produk

“Kami menghimbau kepada para petani untuk tetap memperhatikan kualitas tanamannya, sehingga dapat memberikan hasil maksimal,” tegasnya.

Kualitas buah menjadi faktor penting karena pabrik cenderung memberikan harga lebih tinggi untuk buah dengan mutu yang baik.

“Kami ingin petani terus mendapatkan keuntungan. Tapi itu juga harus diimbangi dengan perawatan yang optimal agar hasil panen tetap berkualitas tinggi,” ucapnya.

Kedati demikian, kondisi ini tidak seperti apa yang dirasakan para petani sawit di Kecamatan Segah. Pasalnya, harga TBS di wilayah tersebut cenderung menurun.

Syarifuddin, salah satu petani sawit di Kecamatan Segah mengungkapkan, harga TBS di wilayahnya justru mengalami penurunan.

BACA JUGA : Pencarian Pria di Paser yang Diduga Diterkam Buaya Dihentikan, Keluarga Sudah Ikhlas

Diakuinya, memang sebelumnya harga TBS sempat di angka Rp 3.200 per kilogram. Namun, saat ini justru mengalami penurunan menjadi Rp 3000 per kilogram.

"Terus terang kondisi di sini kemarin sempat harga Rp. 3.200 lebih. Nah, ini turun. Sudah  beberapa hari ini turun," ungkap Syarifuddin.

Dengan kondisi yang seperti ini, menurut Syarifuddin merupakan momen yang tepat bagi para petani untuk mempertanyakan hal tersebut ke pabrik atau perusahaan kelapa sawit di wilayahnya.

"Pas sudah momennya ini. Memang dari kemarin kami pusing ini terkait harga TBS, pada ribut. Semua masalah harga dan sortir buah," tuturnya.

Sumber: