BONTANG, DiswayKaltim.com -- Rasio elektrifikasi di Bontang diklaim baru mencapai 89 persen. Padahal ada 2 pembangkit listrik eksisting di Kota Taman. Yaitu PLTD-MG dikelola PLN dan PLTU milik swasta di Teluk Kadere, Bontang Lestari.
Dua pembangkit ini masing-masing mampu memproduksi listrik 10 megawatt dan 2x100 megawatt. Bahkan, sejak interkoneksi jaringan Sistem Mahakam, pasokan listrik ke Bontang cukup besar.
Manager Unit Pelaksanaan, Pelayanan dan Pelanggan (UP3) PLN Bontang Donna Sinatra mengatakan, rasio elektrifikasi ditentukan berdasar hasil selisih jumlah kepala keluarga dan jumlah pelanggan.
Di Bontang jumlah kepala keluarga sebanyak 57.311 jiwa. Sedangkan jumlah pelanggan hanya 51. 141 sambungan.
Dari data itu, artinya masih ada 6.170 kepala keluarga belum dialiri listrik dari PLN.
"Jadi di Bontang kenapa rendah karena masih banyak, kepala keluarga yang tinggal satu rumah bersamaan dengan kepala keluarga lain," ujarnya.
Pun demikian, ia mengatakan sejatinya rasio kelistrikan di Bontang lebih tinggi ketimbang data saat ini 89,23 persen.
Pasalnya, data tersebut belum menghitung jumlah sambungan rumah yang dialiri dari listrik industri, seperti PT Kaltim Daya Mandiri-anak perusahaan Pupuk Kaltim dan PT Badak NGL.
"Harusnya bisa lebih tinggi rasio elektrifikasinya," kata Donna. (wal/eny)