Dewan Akan Panggil Pupuk Kaltim Soal Masuknya 32 Pekerja dari Surabaya

Senin 15-06-2020,22:07 WIB
Reporter : Benny
Editor : Benny

Upaya ini dinilai efektif untuk menjaga kondisi Bontang tetap bebas COVID-19. Selain itu, penanganan ini dinilai lebih ampuh mendeteksi sejak awal.

"Penularan COVID-19 ini dari manusia ke manusia jadi yang perlu diwaspadai ini manusianya," ujar Etha saat menghadiri rapat kerja bersama Dinas Kesehatan Bontang, Senin (15/6).

Dia menjelaskan, mereka yang hasil rapid testnya reaktif harus menjalani karantina di hotel Grand Mutiara hingga hasil swab mereka keluar.

"Mencontoh Korea Selatan yang massif melakukan deteksi dini (rapid test) kepada warga negaranya. Pola ini yang paling ideal," imbuhnya.

Pengadaan alat rapid test dinilai mampu dilakukan Pemkot Bontang. Pasalnya, alokasi anggaran untuk penanganan COVID-19 cukup besar.

Alokasi khusus untuk penanggulangan COVID-19 disediakan Rp 47 miliar lebih. Namun, nomenklatur anggaran untuk penanggulangan bencana daerah tercatat sebesae Rp 149 miliar lebih.

"Kan besar tuh anggarannya pos anggaran Dana Tak Terduga (DTT) saja Rp 101 miliaran tuh," jelasnya.

Hal serupa disampaikan anggota Fraksi Gerindra-Berkarya, Raking. Ia menyatakan pintu masuk agar bisa dijaga lebih ketat lagi.

Pasalnya, sampai saat ini pemeriksaan di pos Tugu Selamat Datang dinilai belum maksimal. Prosedur pemeriksaan hanya pengecekan suhu tubuh dan keperluan serta pendataan.

Hal ini dianggap belum efektif. Harusnya pemkot bisa menerapkan prosedur pemeriksaan lebih baik ketimbang saat ini. "Harus diperketat lagi di pintu masuk itu," ungkapnya.

Politisi partai Berkarya ini mengusulkan agar penjagaan di pintu kedatangan juga dilakukan di perbatasan Kutai Kartanegara-Bontang (Kecamatan Marangkayu).

Diberitakan sebelumnya, dari catatan Dinas Tenaga Kerja Bontang ada 32 pekerja asal Surabaya tiba di Bontang.

Mereka didatangkan oleh perusahaan untuk bekerja di kawasan industri milik Pupuk Kaltim.

"Iya ada 32 orang dari Surabaya itu, sudah kita periksa juga," ujar Kepala Bidang, Pelatihan Produkivitas dan Penempatan, Dinas Tenaga Kerja Bontang, Usman HM saat dikonfirmasi, Minggu (14/6).

Hasil kunjungan lapangan, 32 orang pekerja tersebut menjalani karantina di Hotel Bintang Sintuk. "Seluruh biaya ditanggung oleh perusahaan yang mendatangkan mereka," imbuhnya.

Para pekerja inipun telah menjalani tes cepat atau rapid test. Setiap pekerja dari luar Bontang diwajibkan menjalani tes cepat sebanyak 3 kali. (wal/eny)

Tags :
Kategori :

Terkait