Penyu Mati Diduga Tersambar Baling-baling Speedboat, Disbudpar Ingatkan Ancaman bagi Ikon Wisata Berau

Kamis 18-12-2025,18:41 WIB
Reporter : Maulidia Azwini
Editor : Didik Eri Sukianto

BERAU, NOMORSATUKALTIM  - Aktivitas wisata di Pulau Derawan kembali menjadi sorotan setelah beredar video di media sosial pada Kamis, 18 Desember 2025 yang memperlihatkan seekor bangkai penyu terdampar di depan salah satu penginapan.

Pada video tersebut terlihat jelas bagian pada bagian cangkang tampak luka yang diduga kuat akibat benturan baling-baling kapal atau speedboat yang kerap melintas di kawasan wisata tersebut.

Untuk diketahui, penyu merupakan satwa yang dilindungi dalam UU Nomor 32 Tahun 2024 tentang konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.

Di Kabupaten Berau sendiri, keberadaan penyu menjadi daya tarik utama wisata bahari, khususnya di kawasan Kepulauan Derawan.

BACA JUGA: Dishub Berau: Keberangkatan Speedboat Maratua-Derawan dan Sekitarnya Sudah Terjadwal

Menanggapi peristiwa tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau, Ilyas Natsir, menyampaikan keprihatinannya.

Ia menilai peristiwa itu menjadi pengingat bahwa aktivitas manusia di kawasan wisata harus berjalan seiring dengan upaya perlindungan lingkungan.

“Di Derawan itu penyu memang banyak, dan hampir semua motoris sebenarnya sudah tahu kondisi itu. Harapannya, para motoris dan pemilik speedboat bisa lebih berhati-hati agar kejadian seperti ini tidak terulang,” ujar Ilyas kepada Nomorsatukaltim saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis 18 Desember 2025.

Menurut dia, penyu merupakan satwa liar yang tidak bisa diatur waktu dan arah kemunculannya.

BACA JUGA: Mahasiswa Unmul Terlibat Aksi Naik Penyu di Derawan, Kampus Siapkan Sanksi Pengurangan Nilai

Oleh karena itu, penyesuaian justru harus dilakukan oleh manusia yang beraktivitas di habitat penyu, terutama dalam pengoperasian kapal ataupun speedboat.

“Kita tidak bisa mengusir atau mengatur penyu kapan datang. Tapi motoris rata-rata sudah tahu kalau di situ banyak penyu, jadi seharusnya bisa lebih waspada. Kasihan penyu kalau sampai menjadi korban,” kata dia.

Ilyas juga mengingatkan bahwa kematian penyu secara berulang tidak hanya berdampak pada ekosistem laut, tetapi berpotensi mempengaruhi citra pariwisata Berau.

Penyu, ujar Ilyas, selama ini turut menjadi salah satu daya tarik wisatawan datang ke Derawan.

BACA JUGA: Cegah Abrasi di Pulau Derawan, Pemkab Berau Segera Bangun Pengaman Pantai di Destinasi Unggulan Ini

Kategori :