SAMARINDA, NOMORSATUKALTIM - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menargetkan pencetakan 12.000 hektare sawah baru pada 2026. Program ini menjadi strategi utama memperluas lahan produktif sekaligus memulihkan ribuan hektare lahan yang tidak tergarap.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji mengatakan cetak sawah merupakan prioritas peningkatan produksi pangan daerah, terutama setelah realisasi program 2025 hanya mencapai sekitar 1.000 hektare dari target 1.800 hektare.
Sejumlah daerah belum bisa melanjutkan proses karena kendala regulasi, termasuk Mahakam Ulu yang menunda pengerjaan 200 hektare akibat Detail Engineering Design (DED) belum selesai.
"Yang dicetak sawah tahun ini seharusnya 1.800 hektare, tapi kemungkinan maksimal yang bisa terserap sekitar 1.000 hektare karena sisanya terkendala peraturan daerah di kabupaten masing-masing," ujar Seno Rabu 3 November 2025.
BACA JUGA: Kejar Target Swasembada Beras Lokal, DTPHP Kutim Maksimalkan Produktivitas Sawah
BACA JUGA: Kaltim Targetkan Swasembada Pangan 2027, Pemerintah Fokus Tata Lahan dan Percepatan Cetak Sawah
"Di Mahakam Ulu sebenarnya ada 200 hektare yang siap dikerjakan, tetapi DED-nya belum selesai sehingga harus ditunda ke 2026," jelasnya.
Pada 2026, pemerintah pusat mengalokasikan ruang pengembangan sawah seluas 12.000 hektare untuk Kaltim. “Untuk tahun 2026, kementerian sudah menyiapkan alokasi kurang lebih 12.000 hektare untuk Kaltim, dan kami ingin semuanya bisa terserap,” kata Seno.
Pemprov akan memperkuat koordinasi dengan Kementerian Pertanian agar seluruh alokasi terealisasi. “Kami akan rapat dengan Kementerian Pertanian supaya alokasi 12.000 hektare itu benar-benar bisa direalisasikan seluruhnya di Kaltim pada 2026,” ucapnya.
Pembiayaan cetak sawah disediakan langsung oleh Kementerian Pertanian dengan alokasi sekitar Rp30 juta per hektare. "Anggarannya sekitar Rp30 juta per hektare dan itu langsung dari kementerian ke dinas pertanian setempat yang menangani pelaksanaannya," ungkapnya.
BACA JUGA: Gara-Gara Alih Fungsi Lahan, Luas Sawah di PPU Menyusut hingga 492 Hektare
BACA JUGA: Bangkitkan Lahan Tidur, Paser Bersiap Garap 3.000 Hektare Rawa Jadi Sawah
Sebanyak 6 kabupaten menjadi sasaran pengembangan lahan baru, yaitu Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Paser, Berau, Kutai Timur, dan Kutai Barat. Penetapan ini berdasarkan ketersediaan lahan serta kesiapan infrastruktur dasar.
Kaltim memiliki Lahan Baku Sawah (LBS) seluas 54.000 hektare, namun yang aktif ditanami baru sekitar 33.000 hektare. Sisanya, sekitar 21.000 hektare, tidak produktif karena tidak digarap bertahun-tahun.
"Total LBS kita 54.000 hektare, tapi yang aktif baru sekitar 33.000 hektare. Sisanya tidak produktif karena tidak pernah ditanami bertahun-tahun," sebut Seno.