Untuk mengembalikan fungsi lahan, Pemprov Kaltim menyiapkan program optimalisasi lahan tipe berat guna memulihkan lahan yang tidak produktif agar kembali layak tanam. “Lahan yang tidak produktif itu akan kami olah kembali melalui program optimalisasi lahan tipe berat agar bisa kembali mendukung ketahanan pangan daerah,” bebernya.
BACA JUGA: Ubah Kebiasaan Lama, Polres Mahulu Beri Contoh Budidaya Pertanian Padi Sawah
BACA JUGA: Bendungan Babulu Direhabilitasi, Diyakini Dapat Mengairi 520 Hektare Lahan Sawah
Seno menilai pencetakan sawah dan optimalisasi lahan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat serta memperkuat pasokan pangan lokal, termasuk kebutuhan Ibu Kota Nusantara. Pemerintah juga menyiapkan infrastruktur pendukung seperti irigasi, jalan pertanian, dan pendampingan teknis.
Ia optimistis target 2026 dapat dicapai melalui kerja sama pemerintah pusat, pemerintah kabupaten, dan petani. "Kami optimistis dengan dukungan kementerian, pemerintah kabupaten, dan masyarakat, target 12.000 hektare pada 2026 dapat dicapai. Ini penting untuk memastikan kemandirian pangan Kaltim di masa depan," pungkasnya.